PERTANIAN

Mentan SYL Genjot Produksi dan Diversifikasi Pangan Lokal Guna Gairahkan Ekspor

MONITOR, Jakarta – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menyatakan komitmen penuh mendorong pengembangan diversifikasi pangan lokal melalui pengembangan dan peningkatan produksi dengan penerapan berbagai inovasi dan teknologi juga pengendalian hama.

Upaya ini sekaligus mendukung pembangunan pertanian dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional dan menciptakan daya saing produk pertanian dalam menggairahkan ekspor.

“Jangan merasa puas dengan prestasi yang sudah kita terima di tahun ini. Kedepan, kita harus taklukan lagi tantangan tantangan dunia sehingga kita berharap prestasi dunia di tahun 2021 dapat kita capai,” ucap SYL usai meninjau pameran berbagai olahan pangan lokal dalam acara peresmian gedung Lappo’ase Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan di Pasar Minggu Jakarta, Rabu, (30/12/20).

SYL menjelaskan sesuai arahan Presiden RI, Joko Widodo bahwa pembangunan sektor pertanian harus diupayakan dengan berbagai langkah dalam mempersiapkan pangan rakyat Indonesia yang berorientasi pada tercapainya kesejahteraan dan peningkatan pendapatan petani. Daerah-daerah yang memiliki potensi dan produktivitasnya tinggi harus diintervensi dengan berbagai terosan teknologi.

“Kalo begitu tahun depan jangan ada yang diam harus langsung terjun ke lapangan. Upayakan pegawai Kementerian Pertanian banyak di lapangan membantu petani,” ucapnya.

Terkait peresmian Gedung Lappo’ Ase, SYL menegaskan gedung baru Direktorat PerlindunganTanaman Pangan harus dipastikan untuk dimaksimalkan penggunaannya dalam pembangunan sektor pertanian sehingga menjadi bagian penting untuk keberhasilan sektor pertanian.

Utamanya dalam menghadirkan terobosan yang menjadi contoh dengan mudah digunakan petani dalam mengendalikan hama dan meningkatkan produksi.

“Gedung ini harus dipastikan menjadi rahmat bagi negara, bangsa dan pembangunan sektor pertanian. Gedung ini harus menjadi bagian upaya upaya dalam pemenuhan kebutuhan sesuai bidang, tugas dan keahliannya,” cetusnya.

Dikesempatan yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi menuturkan Gedung Lappo’ Ase ini merupakan gedung pusat perlindungan tanaman pangan dan ruang pameran pangan lokal.

Nantinya, gedung tersebut juga akan menjadi contoh pembudidayaan/peternakan Tyto Alba (burung hantu) sebagai predator alami hama tikus atau predator sejati sahabat petani.

“Kami sudah untuk membuat inovasi-inovasi baru terobosan baru pangan lokal yang bisa didorong ini tugas kami. Selanjutnya yang industri ini harus didorong supaya bisa mendunia (ekspor,- red). Dan burung hantu ini adalah predator sejati hama tikus, mampu memangsa 3 hingga 5 ekor perhari sehingga mampu menekan ham tikur secara alami, efektif dan ramah lingkungan,” ucap Suwandi.

Suwandi juga mengatakan selain pengembangan diversifikasi pangan lokal, komoditas pangan pokok juga dipastikan menjadi fokus pemerintah yakni terdapat 11 komoditas pangan pokok, salah satunya beras.

Beberapa langkah yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan produktivitas adalah memperluas area tanam baru, meningkatkan indeks pertanaman, mengenalkan indeks pertanaman (IP) 400 serta mengembangkan lahan food estate.

“Ada 8 langkah terobosan tanaman pangan yang tahin depan siap untuk dilakukan diantaranya korporasi pertanian, padi IP 400, food estate yang dibantu dengan fasilitas kredit usaha rakyat dan program komando strategi penggilingan (Kostraling, red) dan seterusnya dengan komitmen kami bekerja penuh integritas menjalankan amanah sesuai target target yang telah diamanahkan,” ujarnya.

Suwandi juga menyebutkan bahwa saat ini Kementerian Pertanian( Kementan) mengejar target produksi padi pada periode musim tanam I (MT I) Oktober 2020 – Maret 2021 yang setidaknya menjangkau lahan seluas 8,2 juta hektare (ha).

Stok beras awal Januari 2021mencapai 6 hingga 7 juta ton. Produksi Januari -Juni 2021 sebanyak 18,5 juta ton sedangkan tingkat konsumsi beras Januari – Juni 2021sebesar 15 juta ton sehingga pada akhir bulan Juni 2021 stok beras sekitar 9,5 hingga 10,5 juta ton.

“Tentunya dengan terobosan yang sudah ada dan akan diterapkan pada pengembangan tanaman pangan, utamanya beras. Kami optimis target tahun 2021 dapat tercapai. Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin agar fokus tingkatkan produksi dan menghadirkan berbagai terobosan modern dan melibatkan semua pihak,” tukas Suwandi.

Recent Posts

Pelatih Indra Sjafri Panggil 37 Pemain untuk Ikuti TC Tim U-20 di Jakarta

MONITOR, Jakarta - Tim U-20 Indonesia kembali menjalani pemusatan latihan (TC) di Jakarta mulai Minggu…

4 jam yang lalu

Menag Lantik Rektor IAIN Takengon dan IAIN Sorong

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas hari ini, Senin (29/04/2024)melantik Rektor Institut Agama…

6 jam yang lalu

Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan Kementerian LHK 2024

MONITOR, Jakarta – Pertamina Group berhasil memboyong 8 penghargaan pada ajang Festival Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan…

7 jam yang lalu

KORNAS PJN Gelar Doa Bersama Pasca Penetapan Prabowo-Gibran oleh KPU

MONITOR, Pemalang - Koordinator Nasional Pergerakan Jiwa Nusantara (KORNAS PJN) menggelar acara doa bersama dan…

8 jam yang lalu

Wacana Kenaikan Tarif KRL Ancam Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

MONITOR, Jakarta - Wacana kenaikan tarif Commuter Line oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan menempatkan masyarakat Jabodetabek pada tantangan…

9 jam yang lalu

Kemenpora Dukung Gelar Nobar Timnas Indonesia U-23, Tapi Tidak Boleh Dikomersilkan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) merespons soal isu pelarangan…

9 jam yang lalu