MONITOR, Jakarta – Isu reshuffle kabinet diprediksi bakal dilakukan Presiden Jokowi dalam waktu dekat ini. Informasi yang beredar, para calon menteri baru akan diumumkan hari ini dan kemudian dilantik Presiden pada Rabu 23 Desember 2020 besok.
Setidaknya ada sejumlah indikator reshuffle bakal diumumkan Jokowi. Diantaranya adalah ditangkapnya dua menteri kabinet oleh KPK, Edhy Prabowo (Menteri KP) dan Juliari Batubara (Menteri Sosial). Selain itu, sebagian pihak menilai reshuffle cukup urgen melihat kinerja menteri yang dinilai buruk.
Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Research and Analysis (SUDRA), Fadhli Harahab, berpandangan perombakan kabinet kali ini tidak hanya berskala terbatas atau sekedar mengganti menteri yang terlibat kasus hukum.
“Aku kira reshuffle kali ini berskala besar, jadi di momentum ini bukan hanya ada Pembatasan Sosial Berskala Besar alias PSBB tetapi ada juga reshuffle berskala besar,” ujar Fadhli, Selasa (22/12/2020).
Menurutnya, langkah Presiden Jokowi melakukan reshuffle skala besar karena adanya evaluasi kinerja kabinet yang dinilai masih jauh dari target. Alhasil, menteri yang masih melempem diprediksi bakal tergusur.
“Setidaknya mungkin lima sampai tujuh menteri baru yang diperkirakan bakal mengisi susunan kabinet hasil reshuffle kali ini,” ungkapnya.
Selain Menteri KP dan Mensos, lanjutnya menteri yang diramal bakal tergusur adalah Menteri Agama, Menteri Pendidikan, Menteri Perdagangan, Menteri Riset dan Teknologi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif hingga Menteri Kesehatan.
Alasan berikutnya adalah Presiden tidak mau lagi dipusingkan dengan pergantian atau perombakan kabinet di sisa masa jabatannya. Sehingga reshuffle kali ini diprediksi akan menjadi yang terakhir kali.
“Aku pikir reshuffle berskala besar ini akan menjadi yang terakhir. Sebab, Presiden dipastikan akan langsung bermanufer kencang menyelesaikan berbagai persoalan, khususnya soal Covid-19 dan berbagai dampaknya,” pungkas Analis Politik asal UIN Jakarta itu.