PENDIDIKAN

Kenalkan Metodologi Riset, Kemenag Dorong Mahasiswa Berjiwa Inklusif

MONITOR, Jakarta – Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) mengenalkan metodologi riset agar mahasiswa mempunyai kegemaran menjadi peneliti sekaligus mempunyai jiwa inklusif. Harapan itu dikatakan Suyitno selaku Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) pada kegiatan Pembinaan Penelitian Mahasiswa.

Suyitno memulai dengan paparan bahwa riset adalah bermula dari masalah dan berakhir dengan masalah. “Seorang peneliti tidak pernah menyelesaikan masalah karena tidak ada peneliti yang sempurna (keterbatasan penelitian),” ujarnya di Jakarta, Selasa (15/12).

Lebih lanjut Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang ini memaparkan, dalam penelitian akan menjadikan seorang peneliti berjiwa terbuka, memberikan kesempatan peneliti lain untuk mengeksplor hasil penelitian yang dilakukannnya. “Penelitian ini hanya terbatas, mengungkap beberapa hal, perlu dilanjutkan dengan penelitian berikutnya,” ungkapnya.

Dihadapan 50 peserta pelatihan metodologi riset, Suyitno berpandangan dalam sebuah ilmu pengetahuan akan banyak kebenaran tergantung persepektifnya. Dalam kajian keislaman misalnya, sering ada kata-kata Islamnya satu, al-qurannya satu tetapi kita bisa banyak belajar dari banyak petrsepektif dari mulai tafsir, bahasa, sejarah dan lain sebagainya.

“Jangan pernah melihat kebenaran itu satu atau tunggal tetapi kebenaran bisa datang dari manapun. Sebagai calon periset maka mahasiswa harus mulai melihat kebenaran dari berbagai perspektif,” kata Wakil Rektor III UIN Palembang ini.

Kegiatan Pelatihan Metodologi Riset Mahasiswa dilaksanakan pada 14-15 Desember 2020 dengan menghadirkan nara sumber Ahmad Zainul Hamdi Dosen dan Peneliti UIN Sunan Ampel Surabaya, Suwendi Kasubdit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Mahrus El-Mawa Peneliti dan Kasi Penelitian. Sebelumnya peserta juga dibekali wawasan penelitian dari Dirjen Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdani.

Dihadapan peserta yang nota bene aktivis mahasiswa semester 5 dan 6, Suyitno berpesan agar terus belajar dan belajar kepada sumber yang otoritatif, jangan belajar dari geogle. “Dalam penelitian sumber yang botoritatif sangat penting karena akan menentukan serajat atau kualitas penelitian,” katanya.

“Melalui dunia penelitian saudara-saudara juga akan terlatih berjiwa terbuka (open mineded), tidak truth claim, dan terbiasa menerima perbedaan dan tentu akan lebih terbuka dan toleran,” tegas Suyitno.

Mengakhiri pengaerahannya Suyitno menegaskan seorang peneliti tidak mudah menyatakan pendapatnya, tetapi harus berdasar pada akdemik dan kajian yang kuat, tidak asal ngomong apalagi sekedar meramaikan dunia social media.

Ruchman Basori Kasubdit Sarpras dan Kemahasiswaan mengatakan pelatihan metodologi riset sangat penting karenanya bisa menjadi agenda tahunan yang akan memperkuat even-even kemahasiswaan seperti Olimpiada Agama Sains dan Riset (OASE). Hadir dalam kegiatan Amirudin Kuba Kasi Kemahasiswaan, Nuryasin Kasi Sarpras PTKIN, Otisia Arinindiyah Kasi Sarpras PTKIN dan Muhammad Aziz Hakim sebagai pemandu.

Recent Posts

175 Jemaah Haji Indonesia Wafat, Mayoritas Sakit Jantung

MONITOR, Jakarta - Operasional penyelenggaraan haji memasuki hari ke-39. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab…

10 menit yang lalu

Pertamina Perkuat Program Bank Sampah Berbasis Masyarakat

MONITOR, Cilacap - Pertamina perkenalkan program CSR Bank Sampah Abhipraya di Cilacap dalam rangka memperingati…

2 jam yang lalu

PPIH Pastikan Layanan Mina Disiapkan Hingga 13 Zulhijjah bagi Jemaah Nafar Tsani

MONITOR, Jakarta - Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Mukhlis M Hanafi memastikan…

7 jam yang lalu

Pertamina Jamin Pasokan Energi dan Salurkan Lebih Dari 3.800 Hewan Kurban

MONITOR, Jakarta - PT Pertamina (Persero) tetap beroperasi secara maksimal selama masa libur Iduladha 1446H, guna…

7 jam yang lalu

Kemenag Jelaskan Tentang Solusi Masalah Pergerakan Jemaah dari Muzdalifah ke Mina

MONITOR, Jakarta - Pemberangkatan jemaah haji Indonesia dari Muzdalifah ke Mina mengalami keterlambatan dari target…

12 jam yang lalu

Milad ke-68 UIN Jakarta, Meneguhkan Jati Diri, Menatap Masa Depan Global

MONITOR, Jakarta - Tanggal 1 Juni 2025 menandai peristiwa penting bagi Universitas Islam Negeri (UIN)…

15 jam yang lalu