MONITOR, Jakarta – Munculnya nama Anies dan Mega dalam soal ujian sekolah SMP 250 Cipete, Jakarta Selatan, sangat disayangkan sejumlah kalangan. Apalagi, kedua nama tersebut sangat familiar di mata publik sebagai pejabat politik.
Polemik ini menuai protes dari kalangan kader PDIP Jakarta. Misalnya, Prasetyo Edi Marsudi. Ketua DPRD DKI Jakarta ini mengaku menyesalkan insiden itu, apalagi terjadi di dunia pendidikan.
“Saya sangat menyesalkan terjadinya indikasi politisasi dan diskriminasi agama dalam dunia pendidikan di Jakarta,” kata Prasetyo Edi, kepada awak media.
Ia menilai kejadian serupa sudah sering terjadi di Jakarta. Politikus PDIP ini mengatakan narasi soal sekolah itu sarat provokasi.
“Ini sudah terjadi berulang-ulang kali, dan kedepan tidak boleh terjadi lagi,” pungkasnya tegas.
MONITOR, Depok- Sebanyak 199 warga dari 278 bidang lahan atas nama Kementerian Agama berkumpul untuk…
MONITOR, Jakarta - Pada penyelengaraan ibadah haji 1445 H/2024 M, Indonesia akan memberangkatkan 241.000 jemaah.…
MONITOR, Jakarta - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengingatkan…
MONITOR, Jakarta - Upaya Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong kemandirian Industri Kecil Menengah (IKM) salah satunya…
MONITOR, Jakarta - Komisi III DPR RI mengapresiasi rencana Presiden Jokowi yang akan membentuk Satuan…
MONITOR, Jakarta - Pertamina dan United States Agency for International Development (USAID), melalui program Sustainable Energy for…