Sabtu, 27 April, 2024

PATB Solusi Kementan Amankan Stok Beras

MONITOR, Jakarta – Pandemi covid-19 membuat perekonomian melemah, daya beli masyarakat menurun, kecemasan melanda semua lapisan masyarakat. Ketersediaan beras menjadi salah satu faktor yang menenangkan masyarakat sehingga tidak menurunkan imunitas diri. Untuk itu tambahan stok beras harus diupayakan antara lain dengan menanam padi di lahan-lahan baru disamping tentu saja menanam di lahan yang biasa yang ditanami padi.

Kementerian Pertanian dibawah Komando Mentan Syahrul Yasin Limpo ternyata punya program untu tetap menjaga stok pangan aman, yaitu dengan Perluasan Areal Tanam Baru atau sering disebut PATB. Dalam berbagai kesempatan Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menyampaikan bahwa PATB menjadi syarat utama lokasi untuk mendapatkan bantuan pemerintah.

Hal ini dimaksud agar bantuan pemerintah dapat menjangkau wilayah-wilayah remote yang mengalami kesulitan akses sarana produksi. Untuk mempertahankan keberlanjutan tanam, areal PATB tahun 2020 diprioritaskan mendapatkan bantuan budidaya pada tahun 2021 untuk selanjutnya petani akan diajak mandiri dengan memanfaatkan subsidi pemerintah lainnya seperti KUR.

Ismail Wahab, Direktur Serealia menyebut Lahan PATB artinya lahan tersebut belum dimanfaatkan untuk pertanaman padi atau jagung.

- Advertisement -

“Bisa berupa lahan yang tidak dimanfaatkan, lahan di bawah tegakan pohon kelapa, lahan re-planting sawit, lahan kehutanan, lahan bekas tambang ataupun lahan-lahan terlantar lainnya,” ujarnya saat diwawancara hari Minggu (13/12).

Kegiatan ini dimulai pada akhir Agustus 2020 dengan target 250 ribu ha lahan tertanami padi untuk dapat memberikan tambahan stok beras untuk mencukupi kebutuhan selama pandemi. Ismail menyebut hingga akhir November 2020, target luas lahan PATB telah tercapai seluas 251.070 ha di 163 kabupaten dan dilakukan oleh lebih dari 10 ribu kelompok tani.

“Intervensi Kementan untuk PATB ini tidak main-main. Kami bantu dengan sarana produksi benih, pupuk NPK, pestisida, pupuk hayati, dan herbisida untuk penanaman padi di lahan PATB,” ujar Ismail.

Tak hanya bantuan sarana produksi, kegiatan PATB juga memberikan bantuan padat karya olah tanah/lahan, dan sumur. Lahan PATB adalah lahan kering, lahan rawa, dan kawasan hutan di daerah perbukitan. Senada dengan hal tersebut, Dina Kasubdit Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering menekankan pentingnya mekanisasi dalam pengolahan lahan sangat minimal dilakukan di area semacam ini.

“Pengerahan anggota kelompok tani dan buruh tani menjadi andalan utama, kami akui memberikan semangat kepada petani menanam di lahan PATB memang dibutuhkan usaha lebih daripada di lahan biasa, “ kata Dina. Berkaca dari hal itu maka bantuan pemerintah mencakup juga bantuan upah untuk olah lahan dan tanam. Bantuan ini sekaligus dapat meningkatkan daya beli masyarakat di masa pandemi covid-19.

Terpisah, Kasi Produksi Dinas Pertanian D.I. Yogyakarta, Anitawindrati menyatakan bahwa petani dari Kabupaten Gunung Kidul Provinsi D.I. Yogyakarta yang berpartisipasi dalam kegiatan ini berterima kasih kepada pemerintah. Kabupaten Gunungkidul salah satu yang antusias melaksanakan kegiatan ini.

“Bantuan pemerintah ini benar-benar dirasakan manfaatkan oleh masyarakat, mengoptimalkan lahan yang selama ini tidak tersentuh” imbuhnya.

Gunung Kidul sebagai salah satu lumbung pangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY hampir setiap harinya pasti ada panen padi. Ia mengapresiasi Pemerintah daerah yang terus berupaya agar para petani bisa mengolah lahannya dengan baik.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER