RDPU keluarga korban Anggota FPI dengan Komisi III DPR RI di Nusantara II Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (10/12/2020).
MONITOR, Jakarta – Keluarga Anggota Front Pembela Islam (FPI) yang tewas ditembak oleh polisi di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 mendatangi Komisi III DPR RI, Jakarta, Kamis (10/12/2020).
Dalam pertemuan itu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond J. Mahesa, memimpin pertemuan dengan keluarga pengawal Imam Besar FPI Rizieq Shihab itu. Namun ternyata tidak semua pihak keluarga datang. Sebagian diwakili oleh kuasa hukumnya dan tim pengacara dari FPI, salah satunya Aziz Yanuar.
Desmond memberikan kesempatan kepada keluarga untuk menyampaikan keinginan dan harapanny terhadap Komisi III DPR RI dalam menyikapi kasus ini. Keluarga korban pun menyatakan bahwa pada intinya mereka meminta keadilan dalam kasus ini dan harus diusut tuntas.
Diawali dari Anandra, adik dari Khadafi. Anandra meminta Komisi III DPR RI bergerak untuk mendorong adanya keadilan dalam kasus ini.
“Kami mohon bantuannya keadilan di dunia ini. Kalau di akhirat pasti diadili, tapi kami minta keadilan di dunia ini,” ungkapnya di Ruang Rapat Komisi III DPR RI Nusantara II Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (10/12/2020).
“Satu lagi, anak-anak kami tidak pernah membawa senjata satu pun seperti yang diinformasikan. Buat apa? Karena (mereka) itu niatnya baik, bukan untuk perang, niatnya baik dan kami mohon, anak-anak kami sudah dibunuh lalu difitnah,” ujar Anandra melanjutkan.
Kemudian Dainuri, ayah dari Lutfi, juga meminta keadilan kepada Komisi III DPR RI. Dainuri menganggap bahwa peristiwa yang terjadi terhadap anaknya merupakan bagian dari perbuatan yang biadab.
“Karena itu kelihatan kebiadaban, dari fakta yang ada, karena itu meminta keadilan dari Komisi III, mudah-mudahan dapat terungkap apa yang dilakukan (orang) yang membunuh anak saya ini. Saya minta keadilan,” katanya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Umar, paman dari Andi Oktiawan. Umar mengungkapkan, keadilan harus ditegakkan.
“Sudah jelas ya, kejadian-kejadian yang terjadi. Jadi saya mohon, telah kita lihat semua, kalau sudah seperti ini jangan difitnah kembali, sudah jelas semua ini bukanlah rekayasa,” ungkapnya.
“Jadi sudah jelas semuanya ini pembantaian dan penyiksaan, saya mohon nanti dari pihak-pihak diusut semuanya sampai ke akar-akarnya, itu aja permintaan saya,” ujar Umar melanjutkan.
Tuntutan serupa juga disampaikan Septi, kakak dari Reza. Septi juga meminta keadilan bagi kematian Reza.
“Saya minta seadil-adilnya, nyawa dibayar nyawa, adik saya enggak pernah bawa senjata. Adik saya keamanan di rumah, enggak pernah bawa pentungan, apalagi senjata. Ya pokoknya seadil-adilnya,” katanya.
MONITOR, Jakarta - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah secara resmi…
MONITOR, Jakarta - Musim 2025-2026 sejumlah pemain Timnas Indonesia akan berlaga di kasta tertinggi Eropa. Tentunya ini…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sukamta, menyampaikan duka cita mendalam atas…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian proaktif mendorong pelaku industri kecil dan menengah (IKM) untuk terus…
MONITOR, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB IKA-PMII)…
MONITOR, Jakarta - Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta mencetak sejarah…