PERTANIAN

Kegiatan RJIT Kementan Mampu Tingkatkan Indeks Pertanaman di Donggala

MONITOR, Donggala – Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), melakukan kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) Desa Molanas, Kecamatan Dampelas, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Dukungan ini diharapkan mendukung peningkatan produktivitas.

Menurut Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL), kegiatan RJIT dilakukan untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan air di lahan persawahan.

“Air adalah faktor yang sangat menentukan dalam pertanian. Dengan air yang terpenuhi, tanaman bisa maksimal. Melalui kegiatan RJIT, kita memastikan hal itu. Kita pastikan air di saluran irigasi bisa memenuhi kebutuhan di lahan persawahan,” kata Mentan SYL, Senin (30/11).

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy, mengatakan kegiatan RJIT adalah bagian dari water management.

“Kegiatan RJIT dilakukan bukan hanya untuk memperbaiki atau membenahi saluran irigasi. Tetapi juga memaksimalkan fungsi saluran irigasi agar luas areal tanam bertambah, begitu juga indeks pertanaman dan produktivitas,” kata Sarwo Edhy.

Dijelaskan Sarwo Edhy, kegiatan RJIT di daerah inj dilakukan karena kondisi saluran irigasi awalnya berupa saluran tanah. Kondisi ini membuat distribusi air ke lahan sawah kurang lancar dan sering kehilangan air akibat tanah yang porus.

“Kita perbaiki kondisi itu dengan RJIT. Dan agar fungsinya lebih maksimal, saluran irigasi ini kita buat permanen menggunakan konstruksi pasangan batu dengan dua sisi saluran,” tuturnya.

Hasilnya, luas layanan irigasi sebelum dilakukan Rehab saluran seluas 45 Ha, kini meningkat menjadi seluas 50 Ha setelah dilakukan rehab saluran

“Sedangkan produktivitas sebelumnya hanya 6 ton/ha, namun setelah saluran di rehab mengalami kenaikan menjadi 6,8 ton/ha,”. tambah Sarwo Edhy.

Ketua Kelompok Tani (Poktan) Sumber Rejeki II Musanam mengatakan, sejak ada rehabilitasi, indeks pertanaman (IP) meningkat menjadi 200 atau 2 kali tanam dalam 1 tahun.

“Dampak lain dari rehabilitasi saluran ini adalah dapat dilakukannya percepatan pertanaman pasa saat MT ke II,” pungkasnya.

Recent Posts

Keberhasilan DPR Dorong Penurunan Biaya Haji 2026 Tunjukkan Kepekaan Pada Rakyat

MONITOR, Jakarta - Kebersamaan Pengusaha Travel Haji dan Umrah (BERSATHU) menyampaikan apresiasi kepada DPR RI,…

25 menit yang lalu

Panglima TNI Dampingi Menhan Tinjau Panen Kedelai Garuda Merah Putih di Lampung

MONITOR, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto bersama Kepala Staf TNI Angkatan Laut…

1 jam yang lalu

Menag Nasaruddin Umar Ceritakan Deklarasi Istiqlal ke Paus Leo XIV

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam kunjungan kerja ke Vatikan, Roma, menghadiri acara…

4 jam yang lalu

MAI Dukung Pemerintah jadikan Akuakultur Sektor Unggulan

MONITOR, Surabaya - Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) Prof. Rokhmin Dahuri menegaskan bahwa MAI…

4 jam yang lalu

Sekjen Kemenag: AICIS+ 2025 Upaya Menjawab Krisis Lingkungan dan Teknologi

MONITOR, Depok - Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Prof. Kamaruddin Amin secara resmi membuka Annual…

5 jam yang lalu

Asrama Ambruk, Kemenag Berduka dan Beri Bantuan Pesantren Syekh Abdul Qodir

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama berduka atas peristiwa ambruk atap satu ruang asrama putri di…

12 jam yang lalu