Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah
MONITOR, Jakarta – Politikus senior Fahri Hamzah menekankan temuan utama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam operasi tangkap tangan terhadap Menteri KKP, Edhy Prabowo, bersama rombongannya yakni monopoli cargo.
Dalam kasus ekspor benih lobster, ia meminta kelompok nelayan dan masyarakat yang paling rentan diperhatikan, jangan sampai menjadi korban dari kebijakan yang tidak tepat.
“Temuan KPK RI sesuai konpers kemarin kan lebih kepada monopoli cargo, tidak selayaknya nelayan yang jadi korban,” ujar Fahri Hamzah dalam keterangannya, Kamis (26/11).
“Kebijakan negara harus menimbang kelompok yang paling rentan dan rawan. Harusnya monopoli yang dihentikan bukan kegiatan nelayan kecil,” tambahnya.
Terkait penangkapan Edhy, Wakil Ketua Umum Partai Gelora ini mendukung penuh langkah-langkah KPK terhadap persoalan kasus korupsi, termasuk mempertimbangkan asas praduga tak bersalah.
“Kita ini, kan, mendukung kinerja lembaga negara yang profesional. KKP dipercaya ada profesionalisme. KPK sebagai lembaga hukum, ya, profesional. Kita ingin dengan asas praduga tak bersalah semua akan diproses,” tukas Fahri.
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mendapat Anugerah Penggerak Nusantara 2025 di bidang Harmoni…
MONITOR, Jakarta - Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Seminar…
MONITOR, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto bersama Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR Nurhadi menyampaikan keprihatinan terhadap kondisi warga Kaliabang, Bekasi,…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan keprihatinan atas meletusnya Gunung Semeru di…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar hari ini membuka Ijtimak Ulama Tafsir Al-Qur’an di…