NASIONAL

Megawati Minta Mendikbud Perhatikan Anak-anak di Pedesaan

MONITOR, Jakarta – Presiden RI Kelima, Megawati Soekarnoputri, meminta agar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim memberi kesempatan lebih besar kepada anak-anak muda Indonesia untuk berkarya serta meraih prestasi tinggi.

Hal itu disampaikan Megawati dalam webinar pembukaan Pameran Daring Buku Bung Karno, Jakarta, Selasa (24/11/2020). Di acara itu, hadir juga cucu Bung Karno yang juga Anggota DPR RI Puti Guntur Soekarno, Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid dan Sejarawan Bonnie Triyana.

Megawati mengungkapkan bahwa Pembangunan Gelora Bung Karno (GBK) dan Gedung DPR RI di Senayan oleh anak bangsa sendiri adalah bukti orang Indonesia kapabel dan berkualitas.

“Saya bilang ke Pak Nadiem kasih kesempatan ke anak muda kita. Saya sering heran, apa-apa saja konsultannya orang asing. Apa kita tak punya orang sendiri ya? Bung Karno bikin GBK itu, sampai sekarang masih terpakai,” ungkapnya.

Megawati mengisahkan, GBK dan Gedung DPR RI menggunakan teknologi baru. Waktu dibangun, Presiden RI Pertama Soekarno atau Bung Karno mengumpulkan 600 ahli. Saat itu, mereka mau mundur karena merasa tidak sanggup.

“Bung Karno lalu memanggil mereka. Bung Karno bilang, hei anak muda, saya sejak muda dan akhirnya bisa memproklamasikan kemerdekaan dan membentuk NKRI, kalian baru bikin gedung gitu saja mundur. Terus akhirnya lanjut dan berhasil juga. Jadi yang diperlukan adalah ruang dan kesempatan bagi akademisi kita. Anak-anak kita sangat pintar loh Pak Nadiem,” ujarnya.

Megawati mengatakan, dirinya pernah datang dan hadir untuk menyemangati anak-anak Indonesia peserta olimpiade matematika. Megawati mengingatkan Nadiem, bahwa di desa-desa, banyak sekali anak pintar dan berpotensi, tapi tak bisa bersekolah. Megawati membuktikan sendiri karena menjadi orang tua asuh bagi anak-anak pintar dari pedesaan.

“Banyak anak Indonesia yang pintar. Di Papua, Maluku, dimana-mana ada. Tapi tak bisa sekolah. Lalu mau diapakan? Makanya waktu itu saya katakan jangan manjakan generasi milenial. Anak-anak itu harus memiliki fighting spirit, dijadikan dia the best. Akan bangga banget ya kita sebagai orang tua. Cucu saya, saya dorong jadi the best dan number one. Ibu-ibu harus mendorong anaknya,” katanya.

Megawati bercerita, suatu waktu sebagai ketua umum partai, dirinya berkunjung ke sebuah desa di kaki Gunung Salak. Lalu pertemuan dilakukan di sebuah gedung sekolah negeri. Dia pun bertemu dengan anak-anak kecil. Ketika Megawati bercerita dan bertanya, ada seorang anak yang selalu menjawab dengan tepat. Berkali-kali demikian. Hingga Megawati meminta sang anak tak menjawab dan memberi kesempatan buat temannya yang lain.

“Tapi temannya yang lain tak ada yang bisa menjawab. Hanya dia yang bisa menjawab. Diam-diam saya minta dipanggilkan orang tuanya. Orang tuanya kena culture shock waktu saya bilang saya akan ambil anakmu. Maksudnya saya akan asuh. Anak ini sekarang sudah jadi dokter. Adiknya Insinyur IPB. IP-nya 3 ke atas. Sangat cerdas. Saya suruh les Inggris, bisa. Komputer, bisa,” ungkapnya. 

Megawati sekalian menyarankan agar para orang tua lain di Indonesia, yang punya kemampuan, juga bersedia membantu dengan cara demikian. Namun Megawati mengingatkan agar turun langsung ke lapangan untuk mencari anak berbakat namun tak memiliki fasilitas.

“Saya minta maaf kepada bapak ibu, saya bukan mengajari. Saya cuma melimpahkan pemikiran saya demi indonesia tercinta ini,” ujarnya.

Recent Posts

Partai Gelora Tuntut Perusahaan Besar Bayar Biaya Dampak Banjir dan Longsor di Sumatera

MONITOR, Jakarta - Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menuntut sejumlah perusahaan besar pelaku perusakan dan…

2 jam yang lalu

Kemenhaj Tunda Pelaksanaan Seleksi Petugas Haji di Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh

MONITOR, Jakarta - Kementerian Haji dan Umrah Republik Indonesia menyampaikan keprihatinan mendalam atas musibah banjir…

2 jam yang lalu

Kuliah Umum di UIN Jakarta, Sekjen Liga Muslim Dunia Ingatkan Akhlak dan Kejujuran Modal Kunci Perdamaian Dunia

MONITOR, Tangsel - Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Kuliah Umum dengan pembicara…

2 jam yang lalu

HKTI Lumajang Dampingi Kades Petahunan Bertemu Sekdis PU SDA Jatim, Mendesak Penanganan Abrasi Kali Asem

MNITOR, Surabaya - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Lumajang, Jamaluddin,…

4 jam yang lalu

DPR Dorong Dapur MBG Jadi Dapur Umum Darurat Bencana Alam

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher memberikan apresiasi atas langkah…

6 jam yang lalu

HAB 2026, Kemenag Usung Tema ‘Umat Rukun dan Sinergi, Indonesia Damai dan Maju’

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama akan merayakan Hari Amal Bhakti (HAB) ke-80 pada 3 Januari…

6 jam yang lalu