POLITIK

Copot Baliho Rizieq, Forum Satu Bangsa: Komitmen TNI terhadap Kebangsaan Harus Diapresiasi

MONITOR, Jakarta – Forum Satu Bangsa (FSB) menilai keterlibatan TNI dalam pembongkaran baliho-baliho Habib Rizieq Shihab (HRS) yang banyak menyampaikan pesan provokasi harus diapresiasi karena membuktikan komitmen TNI terhadap kebangsaan yang majemuk.

Ketua Umum Forum Satu Bangsa (FSB), Hery Haryanto Azumi mengatakan TNI mengambil risiko mempertaruhkan reputasi mencopot baliho-baliho tersebut tidak lain demi terjaganya tatanan sosial dan integrasi bangsa. 

“Keterlibatan TNI harus dilihat dari sisi positif karena TNI telah mempertaruhkan reputasinya demi menjaga Bangsa dan Negara dari ancaman perpecahan akibat provokasi dan politik adu domba,” katanya dalam keterangan tertulis pada Senin (23/11/2020). 

Sebaliknya, upaya para habaib dan ulama untuk menghindari perpecahan dan menolak adu domba melalui berbagai media dan saluran, seperti yang dilakukan oleh Habib Luthfi bin Yahya, Habib Umar Muthahhar, Habib Jakfar AlKaff dan ulama lainnya telah menyelamatkan bangsa dari risiko konflik politik yang membahayakan. 

Menurut Hery, ada pihak yang ingin membuat Indonesia  menjadi daerah perang (dar al-harb) sehingga menjadi legitimasi bagi berdirinya daulah islamiyyah. “Karena itu, semua elemen bangsa harus bersatu padu mencegah perubahan bentuk dan dasar negara ini,” terangnya. 

Hery meyakini bahwa masih banyak ulama dan tokoh ormas Islam yang menganjurkan kepada ukhuwwah wathaniyyah dan ukhuwwah basyariyyah di samping ukhuwwah Islamiyyah.

Di samping itu, Hery juga berharap pemerintah dapat memerankan diri sebagai Bapak bagi seluruh anak-anak Bangsa. “Perbedaan paham dan ideologi harus dimaknai sebagai keragaman yang menjadi syarat bagi terciptanya Indonesia maju yang didukung oleh semua potensi dan sumberdaya nasional,” tandasnya. 

Hery menegaskan bahwa Indonesia membutuhkan sosok-sosok negarawan yang mengutamakan kepentingan dan keselamatan Bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.  “Langkanya sosok negarawan ini membuat masyarakat kehilangan pegangan dan panutan,” pungkasnya. 

Recent Posts

Pameran KIP 2025 Resmi Ditutup, Inilah Daftar Badan Publik Penerima Penghargaan

MONITOR, Jakarta - Suasana hangat dan penuh semangat terasa di Assembly Hall Hotel Bidakara, Jakarta,…

2 jam yang lalu

Kemenag Raih Penghargaan Badan Publik Terfavorit 2025 di Ajang Information Transparency Award

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama meraih penghargaan Badan Publik Terfavorit dari Komisi Informasi Pusat (KIP)…

3 jam yang lalu

Kasus 7 Pekerja Migran Tewas di Kamboja Diduga Korban TPPO, Puan Dorong Penguatan Perlindungan PMI

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menanggapi serius kasus meninggalnya 7 pekerja migran…

6 jam yang lalu

Komisi XIII DPR Dorong Komnas Perempuan Jadi Satker Mandiri, Amanat UU TPKS

MONITOR, Jakarta - Ketua Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya mendorong agar Komnas Perempuan segera…

6 jam yang lalu

Petani Keluhkan Harga Garam, Prof Rokhmin: Insya Allah, Teknologi dari KKP Jadi Solusi

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Prof. Rokhmin Dahuri melakukan pertemuan hangat bersama…

7 jam yang lalu

Pendaftar Bantuan Penyelesaian Pendidikan S3 Kemenag Tembus di Atas 2.000 orang

MONITOR, Jakarta - Jumlah pendaftar Bantuan Penyelesaian Pendidikan (BPP) S3 Dalam Negeri Tahun 2025 Kementerian…

8 jam yang lalu