PERDAGANGAN

Perdana, Mentan Syahrul Lepas Ekspor Cabai Kering ke Pakistan

MONITOR, Makassar – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor cabai kering asal Sulawesi Selatan menuju pasar internasional baru, negara Pakistan, pada Minggu, 22 November 2020. Ekspor tersebut merupakan ekspor perdana yang dilakukan PT Ransu Navigasi Nusantara dengan total bahan ekspor kurang lebih mencapai 21 ton.

“Ini sesuatu yang mengembirakan karena pertanian tidak hanya tumbuh secara masif untuk kepentingan ketahanan pangan, tetapi juga ekspor kita terus berkembang. Bahkan tidak hanya dalam bentuk kuantitasnya, tapi juga beragam komoditi seperti cabai bisa di ekspor ke pakistan untuk campuran pewarna tekstil mereka,” kata Mentan, Minggu siang.

Menurut Mentan, pelepasan ini merupakan ekspor kedua setelah sebelumnya komoditas cabai kering juga menembus pasar Negeri Jepang. Tak main-main, jumlahnya bahkan mencapai 23 ton yang dikirim secara bertahap.

“Ini menjadi prospek karena komoditas cabai bisa kita panen setiap saat. Bahkan potensi kita juga cukup tinggi. Sekarang ini mereka punya kontrak 100 ton, tapi ke depan kami siap backup untuk ekspor di angka 1000 ton,” katanya.

Menurut Mentan, keberhasilan ekspor menuju pasar baru di Asia bukanlah sesuatu yang mudah. Apalagi dalam perjalananya eksportir selalu dihadapkan dengan perizinanan dan tingkat kepercayaan terhadap suatu negara. Karena itu, Mentan ingin para pengusaha dan eksportir terus berjalan konsisten walau komoditas yang diekspor masih sebatas komoditas biasa.

“Jangan diukur seberapa besar uangnya karena yang paling penting kita tidak istirahat langkahnya. Tidak ada yang berhenti dan jajaran pertanian tidak boleh istirahat. kenapa? karena pertanian itu tidak mengenal hari,” katanya.

Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil menambahkan bahwa yang terpenting dalam proses ekspor adalah memperhatikan hilirisasi produk pertanian menjadi salah satu fokus upaya peningkatan ekspor nasional.

“Produk pertanian segar yang tidak tahan lama atau bersifat perishable maka harus dilakukan hilirasasi yang memberi nilai tambah dan menjamin keberterimaan produk di negara tujuan, karena tidak mudah rusak dan mutu terjaga,” katanya.

Adapun selain ekspor cabai kering, Mentan Syahrul juga melepas komoditas pertanian asal sub sektor perkebunan, tanaman pangan dan hortikultura seperti biji, kulit, cangkang, kelapa parut, karet, porang, cincau hitam, pisang, manggis hingga kencur dengan total 114,1 ton atau senilai Rp. 21,3 miliar dengan negara tujuan benua Asia dan Eropa.

Berdasarkan data lalu lintas ekspor pertanian di Karantina Makassar tercatat bahwa pertumbuhan negara tujuan ekspor meningkat sebesar 8 persen, yakni 133 negara tujuan ekspor di tahun 2019 dan 143 negara tujuan hingga Oktober 2020 atau bertambah 10 negara tujuan baru seperti Thailand India dan Cina.

“Selaku koordinator gugus tugas peningkatan ekspor pertanian, kami akan terus mendorong tumbuhnya pelaku usaha dengan membuka akses informasi peluang ekspor pertanian seluas-luasnya,” tukas Jamil.

Sebagai informasi tambahan, dari data Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Oktober 2002, nilai ekspor pertanian terus mengalami pertumbuhan positif hingga sebesar USD 0,42 miliar atau tumbuh 1,26 persen (m to m) jika dibandingkan bulan sebelumnya.
Dan jika dibandingkan tahun sebelumnya, kinerja ekspor pertanian mencatat pertumbuhan 23,80 (y o y).

Recent Posts

Nasyiah-KPPPA Dorong Agen ASI Eksklusif di Lingkungan Kementerian-Lembaga

MONITOR, Jakarta - Sebanyak 12 kementerian-lembaga Republik Indonesia berkomitmen melakukan optimalisasi ruang laktasi di lingkungan…

2 jam yang lalu

Irjen Kemenag Harap Auditor Bisa Jadi Mitra Inovasi Pengembangan Diferensiasi Pendidikan Agama

MONITOR, Jakarta - Irjen Kemenag Faisal Ali tidak semata menjadi mitra pengawasan, tetapi juga problem…

3 jam yang lalu

Fahri Hamzah: Akademisi Jika Terjun ke Arena Politik, Ganti Baju Dulu

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Fahri Hamzah mengatakan bahwa…

3 jam yang lalu

Konsul Haji Minta Maktab Pahami Kultur Jemaah Haji Indonesia

MONITOR, Jakarta - Konsul Haji pada Kantor Urusan Haji (KUH) Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI)…

4 jam yang lalu

Waketum PP GP Ansor 2015-2024 Meninggal Dunia, Gus Addin: Beliau Orang Baik

MONITOR, Jakarta - Kabar duka datang dari Gerakan Pemuda Ansor. Wakil Ketua Umum PP GP…

5 jam yang lalu

Menuju Indonesia Emas 2045, Yandri Susanto: Indonesia Butuh Generasi Penerus Yang Handal

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua MPR RI H Yandri Susanto menyatakan bahwa Indonesia butuh generasi…

6 jam yang lalu