Pangdam Jaya/Jayakarta, Mayjen TNI Dudung Abdurachman, saat memimpin apel pasukan di Lapangan JI-Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (14/9/2020). (Istimewa)
MONITOR, Jakarta – Panglima Kodam (Pangdam) Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman, mengungkapkan bahwa kalau ucapannya tidak baik, maka Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab tidak pantas dipanggil Habib.
Hal itu disampaikan oleh Dudung saat menanggapi isi ceramah Rizieq Shihab dalam panggung acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan, Jakarta, beberapa waktu lalu.
“Hujatan HRS (Habib Rizieq Shihab) pada TNI dan Polri kalau katanya sebagai imam besar, kalau dibilang sebagai kiai atau habib, karena habib atau kiai itu selalu hatinya baik, jadi kalau ucapan tidak baik bukan habib namanya itu,” ungkapnya di kawasan Monas, Jakarta, Jumat (20/11/2020).
Berdasarkan sepengetahuannya sebagai orang Islam, Dudung menyampaikan bahwa Islam itu agama yang mengajarkan rahmatan lil alamin yakni agama yang mengajarkan kasih sayang untuk seluruh alam semesta, bukan hanya kepada sesama manusia saja..
“Jangan asal bicara sembarangan, jaga dari siksa api neraka. Ucapan dan tindakan harus baik. Saya sebagai orang Islam prihatin kalau ada seorang habib di Peringatan Maulid Nabi bahasa dan ucapannya kotor, saya prihatin dan tidak terima sebagai orang muslim,” ujarnya.
Seperti diketahui, Imam Besar FPI Rizieq Shihab sempat menyinggung soal lonte di panggung peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan, Jakarta, pada Sabtu (14/11/2020) malam. Sebelumnya, Maaher At-Thuwailibi sempat menyebut artis Nikita Mirzani sebagai lonte atau perempuan penghibur.
Namun memang, dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW itu Rizieq Shihab tidak secara spesifik menyebut nama Nikita Mirzani.
“Ada lonte hina habib. Pusing, pusing. Sampai lonte ikutan ngomong, iyee…,” katanya.
Ucapan Rizieq itu pun disambut riuh hadirin. Rizieq mengaku tidak marah soal ada pihak yang mengkritik soal banyaknya orang yang berkerumun saat menjemputnya di bandara. Lalu Rizieq pun menyinggung soal polisi yang menjaga rumah orang yang disebutnya lonte itu.
“Saya enggak marah. Cuma ada umat yang marah, ngancem mau ngepung lonte. Eh polisi kalang kabut jagainlonte. Kacau, kacau,” ungkapnya.
MONITOR, Jakarta - Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Kementerian Agama (Kemenag) mencatat sejak diluncurkan pada…
MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Perumahan (Wamen) dan Kawasan Permukiman (PKP) RI sekaligus Wakil Ketua…
MONITOR, Jakarta - Civitas Akademika UIN Jakarta dalam diskusi bertajuk "Menyoal Sentralisasi Kewenangan Penegakan Hukum…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar, menegaskan bahwa kerukunan antarumat beragama memberikan kontribusi signifikan…
MONITOR, Makkah - Arafah menjadi bagian terpenting dalam pelaksanaan ibadah haji. Tidak sah haji seseorang…
Abdul HakimPengajar Studi Perbandingan Politik STISNU Nusantara Tangerang Dalam dunia politik dan kekuasaan, terdapat strategi…