PENDIDIKAN

Pendidikan Jatim Tuai Prestasi di Tengah Pandemi Covid-19

MONITOR, Surabaya – Meskipun di tengah pandemi Covid-19 yang tengah melanda seluruh dunia bahkan di Indonesia membuat semua sektor lumpuh, tak terkecuali di dunia pendidikan. Namun, hal tersebut tak membuat semangat insan pendidikan di Jawa Timur (Jatim) untuk mencapai prestasi terbaiknya surut.

Justru di masa pandemi ini berbagai kompetisi terutama yang diselengarakan secara online diikuti dengan penuh antusiasme. Hal ini terbukti Jawa Timur menjadi juara umum pada Kompetisi Sains Nasional (KSN) yang diumumkan Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI pada Jumat, (16/10,2020) lalu secara daring. 

Ya, Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI mengumumkan secara daring hasil Kompetisi Sains Nasional (KSN) yang merupakan salah satu kompetisi pendidikan paling bergengsi di Indonesia dengan Juara Umumnya adalah Jawa Timur.

Perolehan 70 medali yang teridiri dari 19 medali emas, 24 perak, dan 27 perunggu, telah mewujudkan mimpi dunia pendidikan Jawa Timur untuk menjadi juara umum KSN setelah menunggu 18 tahun sejak aktif mengikuti kompetisi tersebut mulai tahun 2002.

Tentu saja prestasi sebagai juara umum KSN 2020 ini bukanlah satu-satunya prestasi yang diukir oleh siswa siswi Jatim. Masih ada ratusan prestasi berskala nasional dan internasional yang telah diraih selama tahun 2020 ini, termasuk di dalamnya siswa siswi Jatim menjadi yang terbanyak di Indonesia diterima di Perguruan Tinggi melalui jalur SMNPTN.

Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur menyampaikan, dalam suasana pandemi seperti ini, justru anak-anak Jawa Timur menunjukkan prestasi terbaiknya. Para kepala sekolah dan guru pun telah menunjukkan kinerja terbaik membangun generasi emas Jawa Timur yang lebih kreatif dan inovatif disertai dengan akhlak yang mulia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Wahid Wahyudi, menegaskan bahwa berbagai prestasi dan inovasi pendidikan di Jawa Timur menunjukkan bahwa ekosistem pendidikan Jawa Timur di masa kepemimpinan Khofifah Indar Parawansa sebagai Gubernur dan Emil Elistianto Dardak sebagai Wakil Gubernur telah terbangun lebih kondusif untuk meningkatkan standar kualitas pendidikan di Jawa Timur.

“Program Jatim Cerdas yang merupakan salah satu program prioritas dari Nawa Bhakti Satya Pemerintah Provinsi jawa Timur dibawah kepemimpinan Ibu Khofifah dan Pak Emil bukan sekedar isapan jempol belaka. Program ini telah menjadi pemicu inovasi dan prestasi pendidikan di Jawa Timur,” ujarnya.

Lebih lanjut, Wahid Wahyudi menegaskan, berbagai kebijakan yang disertai dengan skema anggaran yang memadai telah menjadi stimulasi tumbuh kembangnya inovasi dan prestasi pendidikan.

Biaya Penunjang Operasional Penyelenggaraan Pendidikan (BPOPP) untuk 4.000 lebih SMA, SMK dan SLB negeri dan swasta dengan 1,3 juta lebih siswa di Jatim yang dilaksanakan sejak Tahun 2019, selain telah meringankan biaya yang dikeluarkan oleh para orang tua, program ini juga menjadikan ruang fiskal sekolah lebih leluasa untuk mendorong inovasi dan prestasi di masing-masing satuan pendidikan.

Peningkatan kesejahteraan para guru dan tenaga Kependidikan, khususnya untuk 20 ribu lebih Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) juga menjadi wujud perhatian Pemprov Jatim terhadap kualitas pendidikan. SMK Pengampu, SMA Pengimbas, Pesantren Vokasi (SMK Mini), SMA double track, peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan serta program lain menyangkut peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan adalah bagian dari program pendidikan yang dijalankan secara berkelanjutan selama ini untuk memacu percepatan kualitas pendidian di Jawa Timur.

“Dalam RAPBD Tahun 2021, Pemprov Jatim menganggarkan Rp11,868 triliun untuk membiayai sektor pendidikan. Itu artinya setara 51,74 persen anggaran perangkat daerah akan digunakan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Jatim,” tegas Khofifah.

Dalam rangka optimalisasi kualitas dan serapan lulusan SMA, SMK dan SLB di Jawa Timur, Pemprov Jatim juga telah mengembangkan ekosistem kerjasama dengan banyak dunia usaha, dunia industri dan perguruan tinggi. Salah satu contoh, baru-baru ini (28/10), telah ditandatangani kerjasama antara PT Maspion dengan 300 SMK di Jawa Timur yang disaksikan langsung Gubernur Jawa Timur.

Kerjasama yang yang telah dilakukan dengan ratusan perusahaan dalam dan luar negeri ini memberikan peluang luas bagi para lulusan sekolah di Jatim untuk lebih cepat bekerja. Contoh konkrit adalah SMKN Grati Kabupaten Pasuruan, SMK Muhammadiyah Gondanglegi Malang, SMK PGRI 2 Ponorogo, yang bekerja sama dengan ratusan perusahaan dalam dan luar negeri, sehingga lulusannya 90% lebih bisa langsung diterima kerja di perusahaan-perusahaan tersebut.

Program Jatim Cerdas Pemprov Jatim tidak hanya melahirkan alumni sekolah yang siap kerja, tapi juga andal dalam berwirausaha. Banyak sekolah yang secara khusus juga menyiapkan siswa siswinya untuk menjadi start up dan wirausahawan muda. SMKN Tutur Kapaten Pasuruan dan SMK PGRI 1 Mejayan Kabupaten Madiun adalah contoh sekolah yang memiliki program khusus untuk kewirausahaan.

Tidak hanya pada jenjang pendidikan SMK, program-program di SMA juga telah dirancang untuk mengembangkan kompetensi kewirausahaan siswa. Program SMA double track kerjasama Dinas Pendidikan Jawa Timur dengan ITS Surabaya adalah salah satu bentuk program untuk meningkatkan kemampuan vokasional dan kewirausahaan siswa SMA.

Selama masa pandemi Covid-19 meskipun sebagian anggaran dialihkan untuk penanganan pandemi ini, perhatian Pemprov Jatim untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan tidaklah surut.

Berbagai inovasi pembelajaran terus dikembangkan baik yang berbasis daring maupu luring. Pengembangan kompetensi guru untuk pembelajaran daring, pengembangan learning management system, kerjasama dengan komunitas dan pemerintah Kabupaten/Kota dan Desa, penyediaan anjungan belajar mandiri untuk sekolah yang belum terjangkau internet adalah sebagian dari inovasi yang telah dicetuskan selama masa pandemi.

Recent Posts

Menag: Cari Guru Agama, Perhatikan Sanad Keilmuannya dan Jangan Asal Ikuti

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menekankan bahwa pemilihan guru ibadah yang tepat sangat…

10 jam yang lalu

Kemenimipas Luncurkan Imipas Dalam Angka Edisi 2025

MONITOR, Jakarta - Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong transparansi publik…

12 jam yang lalu

Ratusan Tokoh Diusulkan Raih Pesantren Award 2025

MONITOR, Jakarta - Pesantren Award 2025 segera memasuki tahap seleksi. Ada ratusan tokoh yang diusulkan…

14 jam yang lalu

Soroti Sekolah di Kabupaten Lebak, DPR: Rata-rata Tidak Lulus SMP

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina, menyoroti kondisi pendidikan di…

17 jam yang lalu

Tokoh Muda Aceh: Jangan Biarkan UUPA jadi Kosmetik Elit Politik

MONITOR, Jakarta - Ada satu hal yang kerap terulang dalam sejarah politik Indonesia yaitu regulasi…

18 jam yang lalu

Menag Klaim Masjid, Rumah Besar Kemanusiaan

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar meresmikan Masjid Raya Al Bakrie di Bandar Lampung,…

19 jam yang lalu