PERTANIAN

Bantu Kuatkan Ketahanan Pangan Keluarga dengan Bertani di Pekarangan

MONITOR, Jakarta – Keluarga memiliki peran penting dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Hal tersebut diupayakan melalui pemanfaatan pekarangan yang potensial sebagai sumber pangan untuk mencukupi kebutuhan pangan keluarga. Berbagai komoditas pangan seperti sayur-sayuran dapat tumbuh dan dikembangkan di pekarangan.

Upaya mewujudkan ketahanan pangan keluarga tersebut dapat dilihat dari berbagai aktifitas kelompok Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Seperti nampak di Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka Putih Kelurahan Gading Sari Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau. Ketua KWT Cempaka Putih, Istianah mengatakan, kecukupan gizi keluarga dapat dipenuhinya dari sayuran dan buah yang dipetik dari pekarangan,

“Alhamdulillah kami bisa panen sayur seperti kangkung, sawi, bayam, cabai, pepaya, dan tomat. Selain itu, kami juga beternak ayam. Jadi untuk kebutuhan sendiri lebih dari cukup, bahkan bisa dijual ke pasar dan tetangga sekitar,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Nurhayati, Ketua KWT Mekar Bersatu di Desa Truai Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat yang mengelola P2L untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga.

Untuk kebutuhan sehari-hari, diakuinya hampir semua dapat terpenuhi dari pekarangan. Berbagai komoditas sayuran seperti cabe, terong, ubi, kacang panjang ditanam di pekarangan.

“Tidak perlu ke pasar. Sayur, daging ayam dan telur di pekarangan sudah ada, paling hanya beli ikan. Jadi bisa hemat 20 ribu perhari,” ucapnya.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi yang dihubungi Minggu (15/11/2020) mengungkapkan bahwa ketahanan pangan terutama di masa pandemi saat ini harus terus dijaga mulai dari skala rumah tangga. Jika setiap rumah tangga memiliki ketahanan pangan yang kuat, maka ketahanan pangan hingga skala nasional juga akan kuat.

“Seperti yang seringkali disampaikan Mentan Syahrul Yasin Limpo, ketahanan pangan itu kita bangun mulai dari skala terkecil, dari rumah tangga, desa, kabupaten, provinsi hingga nasional. Karena itu, peran keluarga dalam ketahanan pangan kita menjadi penting,” kata Agung.

“Kenapa kita punya program Pekarangan Pangan Lestari (P2L), artinya bahwa kita mengupayakan pemanfaatan pekarangan yang ada, apakah itu di perkotaan dan pedesaan untuk menjadi sumber pangan,” tambahnya

Bahkan tidak hanya sebagai sumber pangan untuk memenuhi perbaikan gizi keluarga, P2L juga diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan yang dapat menambah kesejahteraan keluarga.

Agung mengungkapkan bahwa melalui P2L tercipta para pahlawan pangan keluarga dari pekarangan.

“Kalau sebuah keluarga mampu memanfaatkan pekarangan sebagai sumber pangan dan juga menambah pendapatan rumah tangga, maka mereka sesungguhnya adalah pahlawan pangan” pungkas Agung.

Recent Posts

Produk Peternakan RI Kian Diminati, Kementan Dorong Akses Pasar ke Timor Leste

MONITOR, Jakarta - Produk peternakan Indonesia kian diminati di pasar internasional, termasuk oleh negara sahabat…

4 jam yang lalu

Mentan Amran Target Swasembada Pangan, DPR Beri Sejumlah Catatan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan, menilai pernyataan Menteri Pertanian Amran…

7 jam yang lalu

Pesan Puan ke Istri DPR untuk Dukung Pasangan Aktif Bekerja dapat Sambutan Positif

MONITOR, Jakarta - Pesan Ketua DPR RI, Puan Maharani ke para istri anggota dewan untuk…

11 jam yang lalu

Usai Sertijab Kepala Bapanas, Amran Sulaiman Langsung Tancap Gas Wujudkan Kemandirian Pangan Nasional

MONITOR, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Amran menegaskan komitmen untuk memperkuat kerja sama lintas lembaga…

11 jam yang lalu

Hari Kopi Sedunia, TOP Coffee Apresiasi Anak Muda hingga Petani Kopi Indonesia

MONITOR, Jakarta - Dalam rangka merayakan Hari Kopi Sedunia, TOP Coffee, menggelar ajang Grand Final…

12 jam yang lalu

Pedagang Pentol di STQH Nasional Kendari Ini Raup Untung hingga 1 Juta dalam Sehari

MONITOR, Kendari - Gelaran Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) Nasional ke-28 di Kota Kendari…

14 jam yang lalu