MONITOR, Suva – Pihak keluarga Almarhum Bahar Rahmat, Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) Lu Rong Yuan Yu 559 mengapresiasi upaya yang dilakukan Kementerian Luar Negeri RI dalam hal ini melalui Kedubes RI (KBRI) untuk Fiji di Suva dalam repatriasi atau pemulangan jenazah Bahar Rahmat ke Tanah Air.
Raden Mohammad Benyamin Scott Carnadi, Duta Besar (Dubes) RI di Suva untuk Republik Fiji merangkap Kiribati, Nauru dan Tuvalu, menyampaikan bahwa pihaknya akan terus melakukan upaya semaksimal mungkin untuk membantu WNI maupun pekerja migran yang mengalami permasalahan.
“Hal ini sebagai bentuk perhatian dan perlindungan negara bagi warga Indonesia yang berada di luar negeri, dan melindungi hak-hak pekerja migran asal Indonesia,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Jakarta, Selasa (10/11/2020).
Salah satu perwakilan keluarga Bahar Rahmat, Muhammad Sujana Prawira, mengampaikan bahwa pihaknya telah mengirimkan surat kepada Dubes Benyamin Scott Carnadi untuk membantu menyandarkan kapal penangkap ikan berbendera China tersebut yang melintasi perairan wilayah Fiji dikarenakan terdapat ABK WNI yang meninggal dunia.
Bahar Rahmat yang bekerja di kapal penangkap ikan tersebut meninggal dunia dikarenakan sakit. Almarhum telah bekerja di kapal tersebut selama sepuluh bulan. Jenazah Bahar Rahmat diberangkatkan dari Negara Republik Fiji dan diterbangkan lagi menuju Jakarta untuk selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga di Desa Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
“Alhamdulillah, jenazah almarhum tiba di Cianjur dan sudah dimakamkan pada hari Jumat (6/11/2020) lalu. Kami atas nama keluarga, sangat mengapresiasi dan berterimakasih kepada pemerintah dan Kemenlu RI dalam hal ini Kedubes RI di Suva, Fiji, dalam upaya repatriasi atau pemulangan jenazah almarhum di tengah pandemi Covid-19 ini,” ujar Sujana.
Untuk diketahui, selama pandemi Covid-19, KBRI Fiji di Suva telah merepatriasi 173 WNI sebanyak lima kali dengan empat kali penerbangan menggunakan pesawat Garuda yang disewa Pemerintah Fiji dan satu kali menggunakan pesawat Hercules TNI.