BERITA

DPRD DKI Akan ‘Pelototi’ Dana Pemulihan Ekonomi Nasional Rp 12,5 T

MONITOR, Jakarta – Kendati tak mudah mencari anggaran di saat pandemi Covid-19, DPRD dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akhirnya sepakat APBD-Perubahan (APBD-P) diangka Rp 63,23 triliun.

“Ya, kami sepakati APBD-P diangka Rp 63,23 triliun, meskipun harus diakui tidak gampang mengejar angka sebesar itu disaat pandemi Covid-19. Kuncinya memang Pemprov DKI harus mau bekerja keras,” ujar Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik, kepada MONITOR.

Dikatakan Taufik, berdasarkan hasil pembahasan di tingkat komisi dan Badan Anggaran (Banggar) terhadap dokumen Kebijakan Umum Perubahan APBD dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), perubahan APBD tahun 2020 menjadi Rp63,3 triliun.

“Besaran anggaran tersebut mengalami penurunan pagu sekitar Rp24,72 triliun dari total penetapan APBD tahun 2020 sebesar Rp87,95 triliun,” ungkapnya.

Dijelaskannya, penurunan anggaran disesuaikan terhadap proyeksi target Perubahan APBD DKI 2020 yang semula disepakati Rp82,19 triliun menjadi Rp55,94 triliun yang terjadi di beberapa postur pendapatan akibat pandemi Covid-19.

Dicontohkan Taufik, pajak daerah Rp30,83 triliun berkurang sebesar Rp19,34 triliun atau 38,55% dari target semula sebesar Rp50,17 triliun, retribusi daerah Rp468,71 miliar berkurang sebesar Rp287,04 miliar atau 37,99% dari target semula sebesar Rp755,75 miliar, serta pendapatan asli daerah lain yang sah Rp4,20 miliar berkurang sebesar Rp1,68 miliar atau 28,59% dari target semula sebesar Rp5,88 miliar.

Menurutnya dari angka Rp. 63,23 triliun yang disepakati didalamnya ada anggaran pinjaman dari pemerintah pusat melalui dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Rp 12,5 triliun. Dimana untuk dana PEN tersebut, untuk tahun ini hanya bisa digunakan Rp 3,2 triliun.

“Jadi anggaran PEN Rp 3,2 triliun untuk tahun ini, untuk membiayai program-program yang mangkrak akibat pandemi Covid-19. Diantaranya, untuk pembangunan Jakarta International Stadium, ada normalisasi kali dan pelebaran kali, pembebasan lahan untuk kali, ada underpass dan flyover,” terangnya.

Oleh karena itu, dijelaskan Taufik, DPRD akan menyoroti dan mendalami semua kegiatan maupun program yang menggunakan anggaran dari PEN tersebut.

Recent Posts

Dari Limbah Jadi Harapan, Rumah Tamadun Ubah Limbah Jadi Lapangan Kerja

MONITOR, Jakarta - Rumah Tamadun, UMKM binaan Rumah BUMN Pertamina Pekanbaru sekaligus pemenang Pertamina UMK…

17 menit yang lalu

Kemenag Siapkan Program Pesantren Ramah Lingkungan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama tahun ini menyiapkan program pesantren ramah lingkungan. Terobosan ini menjadi…

6 jam yang lalu

Partai Gelora: Indonesia Bisa Berselancar Dalam Kebijakan Tarif Dagang Trump

MONITOR, Jakarta - Dalam perdagangan internasional dan geoekonomi, setiap negara biasanya fokus pada kepentingan nasionalnya…

7 jam yang lalu

Dukungan Pertachem Dalam Hilirisasi Industri Strategis Nasional Menuju Swasembada Energi

MONITOR, Jakarta - Sebagai bagian dari komitmen nasional menuju swasembada energi dan penguatan industri hilir…

7 jam yang lalu

Presiden Jokowi dan Prabowo Komitmen Tinggi Bersama Wapresnya Berantas Korupsi dan Mafia Pangan

MONITOR, Jakarta - Menanggapi beredarnya potongan video pidato Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat menghadiri…

13 jam yang lalu

Junction Palembang Akan Dioperasikan dan Ditetapkan Tarif Pada 21 April 2025

MONITOR, Sumsel - PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) akan memberlakukan tarif pada Jalan Tol…

15 jam yang lalu