BERITA

Carut-Marut Bansos DKI Jadi Sorotan, LKK Berencana Lapor KPK

MONITOR, Jakarta – Carut marut pembagian bantuan sosial (bansos) di DKI Jakarta terus menjadi sorotan. Bahkan Lembaga Kontrol Korupsi (LKK) berencana akan melaporkan carut marut persoalan bansos DKI tersebut kepada pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Alhamdulilah berkas pendukung untuk melaporkan persoalan bansos ini sudah siap, jadi tinggal melapor ke KPK,” ujar Ketua LKK, Agus Taufiqurahman kepada MONITOR.

Menurut Agus, persoalan Bansos harus bisa diusut tuntas karena menyangkut kepentingan masyarakat luas yang terdampak Covid-19.

Agus juga mendesak DPRD DKI Jakarta untuk bergerak membongkar persoalan Bansos. Karena sebagai wakil rakyat, DPRD DKI berkewajiban menyelamatkan kepentingan dan kesejahteraan warganya.

“Bansos ini adalah hak masyarakat yang harus diberikan secara maksimal. Tidak boleh dikurangi, baik itu kualitasnya maupun kuantitasnya. Jangan sampai ada beras yang tidak layak konsumsi, berkutu, dan permasalahan lainnya,” kata Agus.

Sebelumnya, Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta meminta agar Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta diaudit terkait carut marut penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) untuk masyarakat terdampak Covid-19.

“Dalam penyaluran Bansos, Dinsos yang punya gawe. Maka ketika terjadi carut marut penyalurannya maka patut diaudit,”tegas Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi Gerindra M Taufik kepada wartawan usai memimpin rapat dengan instansi penyalur bansos di ruang rapat Fraksi Gerindra, Rabu (7/10) lalu.

Taufik juga menegaskan, benang kusut penyaluran bansos ada pada Dinsos DKI dan Perumda Pasar Jaya, karena kedua BUMD DKI ini yang diberi kewenangan menangani bansos.

“Saya minta Dinsos dan Pasar Jaya diaudit oleh inspetorat. Jika nanti ada temuan dilanjut dilaporkan ke pihak berwajib,” tandasnya.

Dijelaskan Taufik, banyak laporan terkait penyaluran Bansos, diantaranya, banyak yang berhak menerima justru hanya bisa jadi penonton. Tak hanya itu, item paket bansos tidak sesuai permintaan barang.

“Partai Gerindra selaku partai pendukung Gubernur DKI Anies Baswedan tidak menghendaki penyaluran bansos bermasalah karena akan menjadi preseden buruk bagi Gubernur DKI Anies Baswedan,” tegas Taufik.

Di tempat yang sama, anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI, Syarif mengatakan, akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk kegiatan penyaluran Bansos Pandemi Covid-19 tersebut.

“Kita akan meminta keterangan semua instansi atau orang yang terkait penyaluran bansos,” terang Syarif.

Evaluasi dimaksud, papar Syarief, meliputi soal data penerima, item paket bansos, institusi penyalur bansos.

Syarif menjelaskan, Inspektorat baru melakukan audit sebesar 6% dari total warga penerima bansos. “Jadi masih belum meyakinkan. Agar hasil audit optimal akan dilakukan usai kegiatan penyaluran bansos,” kata Syarief.

Recent Posts

KKP Buka Program MT CPNS dan Luncurkan Corpu untuk Transformasi Pembelajaran ASN

MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan membuka Program Management Trainee (MT) CPNS Formasi Tahun…

1 jam yang lalu

DPR Dorong Perhatian Khusus Pemerintah Kembangkan Ekonomi Madura

MONITOR, Jakarta - Kawasan Kepulauan Madura yang bergabung dengan pengelolaan provinsi Jawa Timur sampai saat…

3 jam yang lalu

Kemenperin Dorong IKM Pangan Penuhi Standar Keamanan Produksi

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus mendorong sektor industri pangan, termasuk yang berskala industri kecil…

5 jam yang lalu

Kemenag Ajak Lulusan Ma’had Aly Al Hikmah 2 Brebes Manfaatkan Beasiswa Studi S2 dan S3

MONITOR, Brebes - Tantangan lulusan Ma’had Aly tak kalah kompleks di banding dengan lulusan sarjana-sarjana…

6 jam yang lalu

Peserta PPG Guru Madrasah Tahun ini Naik 794 Persen

MONITOR, Jakarta - Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Kementerian Agama, Fesal Musaad, menyampaikan…

8 jam yang lalu

Bakamla dan Kemenhut Amankan Kayu Olahan Ilegal di Batam

MONITOR, Batam - Bakamla RI bersama Kementerian Kehutanan berhasil menggagalkan pengangkutan kayu olahan yang diduga…

15 jam yang lalu