SUMATERA

KIPP Sebut Hampir Semua Kandidat Pilkada Langgar Prokes Covid-19

MONITOR, Solok Selatan – Ketua Komite Independen Pemantau Pemilihan (KIPP) Sumatera Barat (Sumbar), Samaratul Fuad, mengungkapkan bahwa hampir semua kampanye pasangan calon gubernur dan bupati/wali kota melanggar protokol kesehatan (prokes) Covid-19.

Namun anehnya, menurut Fuad, tidak ada yang menegur sama sekali pelanggaran tersebut.

“Setiap pasangan calon gubernur maupun bupati yang melakukan kampanye selalu melanggar protokol kesehatan tetapi tidak terlihat Gugus Tugas COVID-19 melarang atau menegurnya,” ungkapnya saat menjadi pembicara dalam sosialisasi peningkatan partisipasi pengawasan oleh Panwascam Sungai Pagu, di Padang Aro, Solok Selatan, Sumbar, Minggu (18/10/2020).

Fuad menjelaskan, saat kampanye calon kepala daerah, banyak masyarakat yang berkumpul di luar ruangan dan itu seharusnya jadi kewenangan Gugus Tugas Covid-19.

Selain itu, menurut Fuad, Sumbar juga sudah memiliki Peraturan Daerah (Perda) Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), tetapi saat kampanye kenapa aturan tersebut tidak diterapkan.

“Kami melihat Perda AKB tidak serius diterapkan, saat kampanye banyak masyarakat berkumpul di tepi jalan tapi dimana gugus tugas saat itu?,” ujarnya.

Fuad mengatakan, saat pilkada, pengawasan partisipatif sangat diperlukan sebab petugas pengawas sangat terbatas.

Untuk meningkatkan pengawasan partisipatif, lanjut Fuad, Bawaslu harus membuka akses seperti mempublikasikan laporan masyarakat dan apa saja tindakan yang dilakukan.

“Tidak cukup bawaslu mengatakan ini terjadi pelanggaran administrasi dan sudah diproses tetapi harus di-publish, dijelaskan kepada masyarakat apa saja yang dilakukan, kalau tidak cukup bukti dimana kurangnya,” ungkapnya.

Berdasarkan pantauan KIPP selama masa kampanye Pilkada 2020, Fuad menyebutkan, pelanggaran yang sering terjadi yaitu tidak mematuhi protokol Covid-19 serta masih adanya kampanye pasangan calon yang melibatkan anak.

Selain itu, Fuad menambahkan, saat ini kampanye pasangan calon belum memberikan pendidikan politik kepada masyarakat.

Ketua Panwascam Sungai Pagu, Amroni benyampaikan, pengawasan partisipatif sangat diperlukan supaya pilkada berjalan aman, tertib, minim pelanggaran sehingga tercapai pilkada yang berkualitas.

“Pengawasan partisipatif sangat dibutuhkan agar pilkada berjalan aman dan lancar serta hasilnya sesuai harapan masyarakat,” ujarnya.

Recent Posts

Suara Keras Puan Terhadap Skandal Beras Oplosan Dinilai Lindungi Rakyat

MONITOR, Jakarta - Di tengah berbagai masalah yang tengah menghimpit kehidupan masyarakat, temuan beras premium…

55 menit yang lalu

Soal Isu Data WNI Dikelola AS, DPR: Negosiator Indonesia Harus Merujuk UU PDP

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sukamta menanggapi isu pengelolaan data pribadi…

1 jam yang lalu

UMKM Danau Toba Semakin Berdaya Saing Lewat Festival Kemudahan dan Pelindungan Usaha Mikro

MONITOR, Sumut - Kementerian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berkolaborasi dengan 21 kolaborator kementerian/lembaga…

2 jam yang lalu

DPR Desak Pemerintah Susun Strategi Penurunan Angka Pengangguran

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi menyoroti laporan media asing Al Jazeera…

2 jam yang lalu

Seleksi Administrasi Beasiswa Zakat Indonesia Resmi diumumkan, Cek di Akunmu ya!

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan sejumlah Lembaga…

9 jam yang lalu

Asesmen Lapangan Akreditasi Prodi Magister PAI, UID Komitmen Jaga Mutu dan Kualitas Perguruan Tinggi

MONITOR, Depok - Universitas Islam Depok (UID) kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga mutu dan kualitas…

10 jam yang lalu