Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Asfinawati/ dok: net
MONITOR, Jakarta – Aksi demo penolakan undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja di sejumlah daerah menimbulkan gejolak perlawanan antara aparat keamanan dengan demonstran. Bahkan di Jakarta, kerusuhan hebat terjadi dalam peristiwa demo tolak UU Cipta Kerja ini.
Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Asfinawati, menilai banyak pendemo yang ditangkap oleh aparat dan dipukuli sebelum tiba di lokasi demo.
Kesaksian itu diutarakan Asfinawati dalam talk show Mata Najwa, Rabu (14/10) malam. “Banyak mereka yang ditangkap sebelum sampai di tempat aksi dan dipukuli oleh polisi,” terang Asfinawati.
Diakui dia, gelombang protes yang sangat besar tersebut diikuti oleh puluhan klaster. “Kita tahu ada puluhan klaster yang ikut berdemo,” kata dia.
Lebih lanjut Asfinawati meminta agar aksi protes masyarakat tidak dipandang sebelah mata. Meskipun, dalam aksi ini, ada sekelompok elit yang memiliki kepentingan di dalam UU Cipta Kerja, akan tetapi ada juga elemen masyarakat yang tergerak melakukan protes karena UU tersebut dinilai bermasalah.
“Kita jangan mengecilkan aksi ini. Kalaupun ada pertarungan elit, tapi ada juga masyarakat yang memang berdemo karena merasa UU ini bermasalah,” pungkasnya.
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Benny K. Harman mendesak Kapolri Jenderal Listyo…
MONITOR, NTB - Wakil Menteri UMKM, Helvi Moraza, mengatakan transformasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah…
MONITOR, Jakarta - Komisi VIII DPR RI menyetujui usulan kenaikan pagu dan realokasi anggaran Tahun…
MONITOR, Jakarta - Kekerasan di lingkungan perguruan tinggi menjadi isu serius yang membutuhkan perhatian lebih.…
MONITOR, Jakarta - Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kementerian Agama, Thobib Al Asyhar, melaporkan…
MONITOR, Jakarta - Pemerintah menegaskan komitmennya untuk memperluas lapangan kerja melalui program paket ekonomi penyerapan…