PERTANIAN

Berkat RJIT, Produktivitas Pertanian di Cimaragas Ciamis Naik Jadi 8 Ton Per Hektare

MONITOR, Ciamis – Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) yang dilakukan Kementerian Pertanian melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) mampu meningkatkan produktivitas pertanian di Desa Raksabaya, Kecamatan Cimaragas, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Produktivitas yang awalnya 6,5 ton/hektare (ha), naik menjadi 8 ton/ha.

Kegiatan RJIT di Desa Raksabaya, Kecamatan Cimaragas, Kabupaten Ciamis, dilaksanakan oleh Kelompok Tani Campaka I dengan Ketua Muhaemin.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberikan apresiasi atas kemampuan petani di daerah Ciamis yang mampu memaafaatkan kegiatan RJIT.

“Petani harus mampu memanfaatkan dan memaksimalkan bantuan water management yang kita berikan. Kementerian Pertanian melakukan ini untuk mendukung peningkatan produktivitas pertanian. Oleh karena itu, saluran irigasi yang telah direhab harus dijaga bersama-sama oleh para petani,” tuturnya, Selasa (13/10/2020).

Dirjen PSP Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy mengatakan, kegiatan RJIT dilakukan lantaran aliran air ke lahan persawahan tidak lancar.

“Awalnya, saluran irigasi ini berupa saluran tanah. Distribusi air ke lahan sawah pun kurang lancar. Saluran ini kita perbaiki lewat kegiatan RJIT dan kita jadikan permanen menggunakan konstruksi Cor,” katanya.

Dampaknya positif, karena luas layanan irigasi yang sebelumnya 20 Ha, dengan kegiatan ini mampu meningkatkan menjadi 25 Ha.

“Sebagai water management, RJIT memang bukan hanya membenahi saluran irigasi yang rusak. Tetapi juga memaksimal saluran irigasi tersebut. Sehingga aliran air yang sampai ke petak-petakan sawah menjadi lebih lancar, dan luas areal tanam bisa meningkat,” katanya.

Dengan kegiatan ini, produktivitas pertanian di Desa Raksabaya meningkat drastis. Jika sebelumnya produktivitas 6,5 ton/ha, setelah RJIT angka ini melonjak menjadi 8 ton/ha.

Bukan itu saja, Indeks Pertanaman (IP) pun meningkat, dari IP 200 atau 2 kali tanam dalam 1 tahun, menjadi IP 300 atau 3 kali tanam dalam 1 tahun.

“Dengan peningkatan produktivitas dan indeks pertanaman ini, kita berharap ketahanan pangan juga bisa terjaga,” kata Sarwo Edhy lagi.

Recent Posts

Kloter KJT 28 Tutup Layanan Makkah, Jemaah Terkonsentrasi di Madinah

MONITOR, Jakarta - Operasional penyelenggaraan haji di Makkah hari ini berakhir ditandai pelepasan jemaah kloter…

4 jam yang lalu

Soal Illegal Fishing, Prof Rokhmin Desak KKP Ambil Langkah Total Football

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Prof. Rokhmin Dahuri, melontarkan kritik tajam dalam…

7 jam yang lalu

Marak Kasus Virus Hanta, Puan Minta Tindakan Cepat dan Terpadu Hadapi Ancaman Zoonosis

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti temuan sejumlah kasus virus Hanta tipe…

10 jam yang lalu

Intoleransi Berujung Kasus Pidana di Sukabumi, DPR Ingatkan Beribadah Hak Setiap Warga

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Sarifudin Sudding menyampaikan keprihatinan atas insiden pembubaran…

12 jam yang lalu

Kemenag Siapkan Monev KIP 2025, Optimistis Raih Hasil Maksimal

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama mulai mempersiapkan pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi (Monev) terhadap layanan informasi…

13 jam yang lalu

Prof Rokhmin Minta Kementan Agar Tak Terobsesi pada Angka Produksi

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Prof. Rokhmin Dahuri, menyampaikan kritik tajam soal…

13 jam yang lalu