KRI Bung Tomo-357 saat menangkap KIA KG 90186 TS berbendera Vietnam yang melakukan aktivitas illegal fishing atau pencurian ikan di wilayah Perairan ZEE Indonesia di Laut Natuna Utara, Minggu (23/8/2020). (Istimewa)
MONITOR, Natuna – KRI John Lie-358 di Bawah Kendali Operasi (BKO) Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmada I kembali menangkap Kapal Ikan Asing (KIA) berbendera Vietnam yang didapati melakukan kegiatan illegal fishing atau pencurian ikan di Perairan Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau, Kamis (8/10/2020).
Saat melaksanakan patroli rutin di Perairan Natuna Utara, KRI John Lie-358 mendeteksi kontak kapal ikan asing yang dicurigai melaksanakan aktifitas penangkapan ikan di wilayah perairan Indonesia.
Untuk memastikan hal tersebut, KRI John Lie-358 menerjunkan Tim Visit Board Search and Seizure (VBSS) menuju ke kapal ikan asing yang dicurigai melakukan aktifitas pencurian ikan tersebut. Namun saat didekati, kapal ikan asing tersebut berusaha mengelabui dengan tiba-tiba mematikan lampu kapal, melepaskan jaring ke laut dan menambah kecepatan untuk melarikan diri dari kejaran tim VBSS yang menggunakan Rubber Inflatable Boat (RIB) KRI John Lie-358.
Komandan Guspurla Koarmada I, Laksamana Pertama (Laksma) TNI Dato Rusman, mengungkapkan bahwa proses penangkapan tidak membutuhkan waktu lama, kapal ikan asing tersebut dapat dikuasai dan digeledah untuk diamankan.
“Dari hasil pemeriksaan awal diperoleh informasi bahwa KIA tersebut berbendara Vietnam dengan nama BD 93656 TS didapati ABK (Anak Buah Kapal) enam orang warga negara asing termasuk nakhoda, diduga melaksanakan pelanggaran penangkapan ikan secara ilegal di perairan ZEEI (Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia),” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Jakarta, Kamis (8/10/2020).
Rusman menegaskan bahwa pihaknya tidak ada keraguan untuk menindak segala pelanggaran hukum dan kejahatan yang terjadi di perairan yurisdiksi nasional Indonesia, utamanya di wilayah kerja Koarmada I.
Menanggapi hal tersebut, Panglima Koarmada I Laksamana Muda (Laksda) TNI Abdul Rasyid K, menyampaikan bahwa TNI AL utamanya Koarmada I tidak pernah mengubah komitmen untuk terus menerus dan secara rutin hadir di perairan yurisdiksi nasional Indonesia dalam menegakkan hukum dan kedaulatan Indonesia, walaupun di tengah pandemi Covid-19.
“Menjamin keamanan dan menegakkan kedaulatan di laut yurisdiksi nasional Indonesia, terutama di wilayah kerja Koarmada I, merupakan salah satu wujud nyata pertangungjawaban jajaran Koarmada I atas komitmen tersebut,” ujarnya.
“Kapal berbendera Vietnam BD 93656 TS beserta enam ABK dikawal menuju Lanal Ranai untuk dilaksanakan pemeriksaan lebih lanjut. KIA Vietnam tersebut diduga melanggar Pasal 93 ayat (2) Jo Pasal 27 ayat (2) UU Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan dikarenakan telah diduga melakukan pelanggaran berupa mengoperasikan kapal penangkap ikan berbendera asing di ZEE Indonesia secara illegal,” kata Rasyid menambahkan.
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar, menegaskan bahwa kerukunan antarumat beragama memberikan kontribusi signifikan…
MONITOR, Makkah - Arafah menjadi bagian terpenting dalam pelaksanaan ibadah haji. Tidak sah haji seseorang…
Abdul HakimPengajar Studi Perbandingan Politik STISNU Nusantara Tangerang Dalam dunia politik dan kekuasaan, terdapat strategi…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti lonjakan kasus HIV/AIDS yang menyerang remaja…
MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza menyebut bahwa…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty memberi perhatian serius terhadap…