MONITOR, Hong Kong – Seorang guru Sekolah Dasar (SD) di Hong Kong dibebaskan dari tugasnya sebagai tenaga pengajar alias dipecat setelah terbukti memberikan materi pengajaran tentang kemerdekaan Hong Kong.
Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, pada Selasa (6/10/2020) menguatkan putusan Biro Pendidikan setempat yang membebastugaskan guru SD tersebut setelah hasil investigasi menunjukkan bahwa ia terbukti menjadikan kemerdekaan Hong Kong sebagai bahan pelajaran di kelasnya.
Pernyataan Lam tersebut disampaikan sebelum rapat mingguan Dewan Eksekutif atau sehari setelah Biro Pendidikan mengeluarkan keputusan itu.
Seorang guru pria didiskualifikasi setelah kedapatan dengan sengaja mendukung upaya separatisme Hong Kong melalui bahan ajar yang digunakan di kelasnya.
Menurut Lam, sanksi tegas tersebut merupakan yang pertama kalinya dijatuhkan oleh Biro Pendidikan kepada seorang guru.
“Pemerintah Hong Kong berkewajiban menjaga kualitas pendidikan,” ungkapnya seperti dikutip dari media resmi China, Rabu (7/10/2020).
“Jika sebagian kecil guru atas profesinya menyampaikan pesan yang salah, mendukung kesalahpahaman bernegara, mencoreng nama besar bangsa dan Pemerintah Hong Kong tanpa dasar, maka akan menjadi persoalan yang sangat serius,” ujar Lam menambahkan.
Sekadar informasi, Hong Kong berstatus sebagai Wilayah Administrasi Khusus di bawah Pemerintah Pusat China dengan menganut prinsip ‘Satu Negara Dua Sistem’.
Sumber: ANTARA
MONITOR, Nganjuk - Setelah mengunjungi Daerah Irigasi Siman di pagi hari, Menteri Pekerjaan Umum (PU)…
MONITOR, Jakarta - Timnas Futsal Putri Indonesia berhasil meraih kemenangan gemilang atas Myanmar dengan skor…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal memastikan berita dibukanya lowongan kerja Pendamping…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir menyambut terpilihnya calon pimpinan KPK dan…
MONITOR, Jakarta - Isu kemiskinan dan kelaparan menjadi isu yang sama-sama diserukan oleh Ketua DPR…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo meminta Pemerintah untuk…