PARLEMEN

IPM Masih Rendah, Komisi I Dorong Otsus Papua Ditingkatkan

MONITOR, Jakarta – Kasus meninggalnya anggota TNI Serka Sahlan yang bertugas sebagai Babinsa di Hitadipa akibat tembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, lalu beberapa jam sebelumnya juga menewaskan seorang tukang ojek di wilayah Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua, menuai sorotan. Hal ini menunjukkan persoalan Papua belum selesai.

Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta, berharap semua persoalan terkait Papua segera selesai dan pembangunan di sana bisa lebih merata. Ia pun mendorong otonomi khusus (otsus) harus terus ditingkatkan efektivitasnya.

“Dana otsus yang kita gelontorkan dapat berimbas baik terhadap pembangunan manusia, pembangunan fisik dan sosial di sana,” ujar Sukamta, dalam keterangannya.

Wakil Ketua Fraksi PKS bidang Polhukam ini menjelaskan, selama ini pihaknya melihat evaluasi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) belum menunjukkan progres yang cukup berarti. IPM Papua tahun 2019 aja skornya paling rendah yaitu 60.84, jauh di bawah skor IPM nasional sebesar 71.92. Menurutnya, apabila pembangunan itu tidak dirasakan masayarakat bawah, maka mereka akan menganggap pemerintah tidak mempedulikan rakyat Papua.

Padahal, Sukamta melanjutkan, dana otsus Papua yang sudah digelontorkan cukup besar, total mencapai Rp. 126 triliun sejak tahun 2002. Untuk APBN 2021 kita tetapkan dana otsus Papua sebesar Rp. 7.8 triliun. Hal ini sesuai dengan amanat UU RI No. 21 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bahwa dana Otsus setara 2% dari total pagu dana alokasi umum (DAU) nasional dan berlaku selama 20 tahun. Ini juga perlu kita evaluasi dan lanjutkan otsus Papua, karena tinggal 1-2 tahun lagi. Jika dana otsus tifdak dilanjutkan, akan sangat memberatkan Papua, karena dana otsus selama ini menyumbang hingga 60% APBD.

“Kemudian, kita berharap pendekatan untuk Papua lebih menggunakan pendekatan kemanusiaan, agar lebih manusiawi secara sosial. Kita sesuaikan dengan kultur masyarakat Papua. Kita berharap pembangunan di sana betul-betul menyentuh rakyat Papua. Kita harus kedepankan dialog,” kata Sukamta.

Sukamta juga bicara soal keamanan bahwa isu-isu akan selalu ada baik yang dihembuskan oleh OPM untuk mengagitasi rakyat Papua merongrong NKRI atau negara-negara lain yang memiliki kepentingan terhadap ketidakutuhan NKRI. Papua ini hanya pintu masuk saja untuk mengganggu keutuhan NKRI. Kita berharap pemerintah pusat bersatu padu untuk mengatasi ini, baik itu pihak keamanan, Kemen Luar Negeri dan pihak-pihak lain agar dapat menyelesaikan permasalahan Papua ini secara komprehensif. Misalnya, beberapa negara yang berkepentingan terhadap Papua bisa didekati secara diplomatis oleh Kementerian Luar Negeri.

“Terakhir, untuk mencapai itu semua, kita mendorong optimalisasi satu desk khusus Papua untuk mengkoordinasikan semua unit agar bekerja dalam satu komando. Kita berharap agar pembangunan manusia, fisik, budaya, diplomasi luar negeri, keamanan, intelijen, pembangunan ekonomi, jangan sampai berjalan sendiri-sendiri. Jika pendekatan komprehensif ini dilakukan, maka semoga persoalan Papua bisa diselesiakan secara lebih sistematis,” harap wakil rakyat dari Daerah Istimewa Yogyakarta ini.

Recent Posts

Direktorat Jenderal Pesantren Didorong Jadi Pusat Inovasi Pendidikan Islam

MONITOR, Lampung - Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof. Wan Jamaludin menyampaikan perspektif akademis mengenai…

3 jam yang lalu

Fahri Hamzah Tegaskan Idealisme dan Gagasan Perlahan Kalahkan Dominasi Uang dalam Pemilu

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah menegaskan bahwa,…

7 jam yang lalu

Kemenag Rumuskan Lima Rekomendasi Pencegahan Konflik Berdimensi Agama

MONITOR, Jakarta - Direktorat Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kementerian Agama merumuskan lima rekomendasi…

8 jam yang lalu

Gubernur Bali Dukung Pelestarian Sapi, Kementan Perkuat Kolaborasi Dengan Pemprov Bali

MONITOR, Denpasar - Kementerian Pertanian (Kementan) dan Pemerintah Provinsi Bali memperkuat kolaborasi dalam pengembangan peternakan…

10 jam yang lalu

Menhub Dudy Ajak Masyarakat Kolaborasi Bangun Kebijakan Transportasi Berbasis Data dan Ilmu Pengetahuan

MONITOR, Batam - Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengajak masyarakat bertukar gagasan dalam membangun sistem…

10 jam yang lalu

Kemenag Gelar Festival Majelis Taklim 2025, Ada Lima yang Dilombakan!

MONITOR, Jakarta - Direktorat Penerangan Agama Islam Kemenag menggelar Festival Majelis Taklim Indonesia 2025. Festival…

13 jam yang lalu