NASIONAL

Hari Batik, Simbol Unik yang Harus Tetap Dijaga

MONITOR, Jakarta – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Novita Wijayanti, mengucapkan selamat Hari Batik Nasional ke-11 yang diperingati setiap 2 Oktober.

Novita berharap, peringatan ini tidak hanya menjadi seremonial tahunan, melainkan semakin menumbuhkan rasa kecintaan dan kebanggaan untuk tetap melestarikan warisan budaya yang telah mendunia tersebut.

“Batik bukan hanya sekedar kain, karena simbol atau corak yang ditampilkan menjelaskan keunikan budaya dari masing- masing daerah,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Jakarta, Jumat (2/10/2020).

Sebagai pencinta batik, Novita memiliki kekagumannya tersendiri terhadap kain bercorak unik tersebut. Bahkan, diakui Novita, dalam setiap kegiatannya sebagai anggota dewan, dirinya acap kali mengenakan beragam batik dari sejumlah daerah di Indonesia.

“Saya lebih banyak mengenakan batik dalam setiap kegiatan kedewanan. Seperti menghadiri rapat-rapat di komisi atau pimpinan,” ujar anggota Komisi V DPR RI itu.

Oleh karena itu, Novita meminta pemerintah untuk memberikan perhatian kepada para pengerajin dan pengusaha UMKM batik yang terancam gulung tikar, lantaran tidak sanggup bertahan akibat pandemi Covid-19 ini.

“Tentu, perlu perhatian pemerintah untuk ikut memberikan ‘nafas panjang’ terhadap keberadaan para pengerajin batik di situasi pandemi ini,” kata legislator dari Dapil Purwokerto-Cilacap itu.

Seperti diketahui, Batik diterima secara resmi oleh UNESCO, kemudian baru dikukuhkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi usai sidang ke-4 UNESCO di Abu Dhabi pada 2 Oktober 2009.

Menyambut baik hal itu, Pemerintah Indonesia menerbitkan Keppres Nomor 33 Tahun 2009 yang menetapkan Hari Batik Nasional juga dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap upaya perlindungan dan pengembangan batik Indonesia. 

Sekretaris Jenderal Menteri Dalam Negeri Hadi Prabowo menandatangani Surat Edaran Nomor 003.3/10132/SJ tentang Pemakaian Baju Batik dalam Rangka Hari Batik Nasional 2 Oktober 2019.

Recent Posts

Menag Ungkap Peran Penting Mediator Negara dan Umat

MONITOR, Tangerang - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengingatkan bahwa tanpa peran penyeimbang yang kuat, hubungan…

1 jam yang lalu

Analis Nilai Perkap 10/2025 terkait Penugasan Polri di Luar Struktur Masih Dalam Koridor Konstitusional

MONITOR, Jakarta - Analis intelijen, pertahanan dan keamanan, Ngasiman Djoyonegoro menyatakan bahwa Peraturan Kapolri Nomor…

3 jam yang lalu

Kementerian Agama Rumuskan Outlook Kehidupan Beragama 2026

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama mulai merumuskan arah kebijakan keagamaan 2026 melalui penyusunan Outlook Kehidupan…

4 jam yang lalu

UIN SMH Banten Jalin Kolaborasi dengan BDK Denpasar Perkuat Moderasi Beragama dan Ekoteologi

​MONITOR, Denpasar - Pimpinan Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten memperluas jejaring…

6 jam yang lalu

Industri Ikan Hias Berpotensi Besar Ciptakan Lapangan Kerja dan Kesejahteraan Berkelanjutan

MONITOR, Bogor - Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Prof. Rokhmin Dahuri,…

13 jam yang lalu

Lantik Pengurus Alumni, Fathan Subchi ajak PMII Ciputat jaga Tradisi Intelektual

MONITOR, Jakarta - Ketua Pengurus Besar Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB IKA PMII),…

14 jam yang lalu