MONITOR, Depok – Video viral tentang salah pengucapan nama oleh Ketua DPC Partai Demokrat Kota Depok, Edi Sitorus, saat pendeklarasian Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono (IBH) sebagai calon wali kota dan wakil wali kota pada Pilwalkot Depok 2020, ternyata hanya editan.
Hal tersebut dikatakan Qonita Lutfiyah, Juru bicara Tertata Adil Sejahtera (TAS) atau koalisi partai pengusung pasangan Mohammad Idris-Imam Budi Hartono.
“Suara yang disebutkan (Edi Sitorus) itu adalah hasil dubbing (pengalihan suara atau sulih suara). Yang benar tidak seperti itu,” kata Qonita saat dikonfirmasi MONITOR, Sabtu (05/09/2020) malam.
“(Video) Yang benar adalah Idris-Pradi menang (salah pengucapan). Bukan Pradi menang. Itu salah pengucapan. Maksud pak Edi adalah ‘Idris-Imam’ menang,” tegasnya.
Namun demikian, Qonita enggan untuk membesar-besarkan terkait viralnya video yang berdurasi 39 detik tersebut. Sebab, menurut Qonita, itu merupakan peristiwa salah penyebutan nama.
“Itu (salah penyebutan nama) hal biasa, ga perlu dibesar-besarkan, hanya kepleset lidah. Pak Edi terlalu semangat, tetapi yang pasti partai Demokrat sangat all out untuk pak Idris dan Imam Budi Hartono,” pungkasnya.
MONITOR, Jakarta - Petugas haji Indonesia selalu siaga selama 24 jam di pelataran dan setiap…
MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian memberikan tanggapan kritis terhadap kebijakan…
MONITOR, Jakarta – Sepanjang 2023, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) berhasil mempertahankan posisinya sebagai penghasil minyak…
MONITOR, Jakarta - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Makkah siap…
MONITOR, Depok - Tim Terpadu Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan (PDSK) Penyediaan Tanah untuk Pembangunan Universitas…
MONITOR, Jakarta – Dukungan Ibu Iriana Joko Widodo terhadap Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ditunjukkan saat…