MONITOR, Jakarta – Politikus Gerindra Fadli Zon mendesak agar ambang batas pencalonan presiden atau Presidential Threshold (PT) sebesar 20 persen dihapuskan. Ia menilai, ambang batas ini tidak sesuai dengan semangat demokrasi bangsa Indonesia.
“Presidential Threshold (PT) 20% harusnya dihapuskan, tak sesuai semangat demokrasi,” ujar Fadli Zon dalam keterangannya di laman Twitter, Jumat (4/9).
Wakil Ketua Umum DPP Gerindra ini menegaskan, presidential threshold tersebut justru tidak akan melahirkan pilihan pemimpin yang terbaik dalam kontestasi Pemilu. Apalagi, ia menilai demokrasi di negeri ini semakin dipenuhi oligarki, potensi kerawanan juga tinggi.
“Demokrasi makin mahal, oligarki, potensi konflik besar hingga korban jiwa, rawan kecurangan dan sabotase, belum tentu menyajikan pilihan pemimpin terbaik,” tukas Ketua BKSAP DPR ini.
Sebelumnya, dua tokoh Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yakni Rizal Ramli dan Refly Harun mendatangi Mahkamah Konstitusi. Keduanya meminta agar MK menurunkan presidential threshold menjadi 0 persen agar muncul banyak kandidat capres-cawapres.
MONITOR, Jakarta - Tim U-20 Indonesia kembali menjalani pemusatan latihan (TC) di Jakarta mulai Minggu…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas hari ini, Senin (29/04/2024)melantik Rektor Institut Agama…
MONITOR, Jakarta – Pertamina Group berhasil memboyong 8 penghargaan pada ajang Festival Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan…
MONITOR, Pemalang - Koordinator Nasional Pergerakan Jiwa Nusantara (KORNAS PJN) menggelar acara doa bersama dan…
MONITOR, Jakarta - Wacana kenaikan tarif Commuter Line oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan menempatkan masyarakat Jabodetabek pada tantangan…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) merespons soal isu pelarangan…