PERTANIAN

Dorong Pergerakan Ekonomi, Kementan Percepat Belanja Pemerintah di Tengah Pandemi

MONITOR, Jakarta – Belanja pemerintah menjadi penggerak ekonomi bangsa di saat kelesuan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Oleh karena itu, aktivitas percepatan belanja harus terus diupayakan agar pertumbuhan ekomoni pada kuartal III tidak negatif. Sektor pertanian menjadi penopang ekonomi bangsa karena diketahui pada kuartal II sektor pertanian masih menunjukkan pertumbuhan positif.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dan jajarannya terus bekerja bersama petani. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto bahwa di tengah pandemi, Kementan tetap mendorong aktivitas pertanian dengan memberikan bantuan dan pembinaan kepada petani sehingga produksi tetap tersedia dalam jumlah cukup serta berkontribusi pada ekonomi nasional.

“Pada triwulan II, sektor hortikultura memberikan kontribusi tertinggi ke dua setelah tanaman pangan. Harapannya pada triwulan III tetap akan memberikan kontribusi yang tinggi,” ujar Sekretaris Ditjen Hortikultura, Retno Sri Hartati Mulyandari dalam keterangan tertulis, Rabu (26/8).

Senada, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Tommy Nugraha juga menjelaskan bahwa Ditjen Hortikultura terus mendorong percepatan belanja APBN baik di pusat maupun di daerah. Peruntukan anggaran terbesar Ditjen Hortikultura digunakan untuk pengembangan kawasan hortikultura yang pelaksanannya ada di pusat dan daerah. Seperti diketahui, alokasi anggaran terbesar dipergunakan untuk kawasan aneka cabai dan bawang.

Berdasarkan hasil konfirmasi dengan daerah, beberapa daerah telah menyelesaikan pengadaan bantuan masyarakat berupa sarana produksi kawasan cabai dan bawang seperti di Provinsi Bali, NTT, Jambi dan Kabupaten Minahasa Selatan.

“Lanjutkan terus kinerja satker-satker daerah lainnya,” ujar Tommy memberikan apresiasi.

Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Provinsi Bali Wayan Sunarta, saat dihubungi via telepon menyampaikan bahwa pihaknya telah menyerahkan bantuan sarana produksi cabai pada Agustus ini.

“Kami telah dropping bantuan sarana produksi untuk pengembangan kawasan cabai rawit seluas 101 hektare dan cabai besar seluas 59 hektare. Bantuannya berupa benih cabai rawit, cabai besar dilengkapi dengan pengendali OPT berupa likat kuning dan biopestisida,” ungkapnya.

Bantuan tersebut diberikan kepada 30 kelompok tani yang tersebar di Kabupaten Jembrana, Klungkung, Badung, Gianyar dan Bangli. Tahun ini pemerintah juga mengalokasikan bantuan sarana produksi berupa benih, mulsa plastik, pupuk cair, pupuk organik serta kapur pertanian untuk pengembangan bawang putih di Kabupaten Bangli seluas 10 hektare.

“Bantuan ini sangat dirasakan manfaatnya oleh petani terlebih di masa pandemi Covid seperti ini. Saya berharap petani tetap semangat, terus berproduksi dan berkontribusi pada penyediaan pangan bangsa,” tutup Sunarta.

Recent Posts

Mahasiswa Minta Bebaskan Peserta Aksi yang Ditahan, Pimpinan DPR Akan Koordinasi dengan Polri

MONITOR, Jakarta - Perwakilan mahasiswa yang diterima di DPR menyampaikan desakan langsung dalam forum penyampaian…

2 menit yang lalu

234 Abstrak Terpilih untuk Dipresentasikan pada AICIS+ di UIII

MONITOR, Jakarta - The 24th Annual International Conference on Islam, Science, and Society (AICIS+) atau…

24 menit yang lalu

DPR Sepakat Lakukan Reformasi Menyeluruh, Dipimpin Langsung Puan

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menegaskan bahwa pimpinan DPR telah…

34 menit yang lalu

DPR Akan Bahas 17+8 Tuntutan Rakyat, Dasco Sebut Tunjangan Rumah Sudah Disetop

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat…

46 menit yang lalu

Analis Apresiasi Sinergi Elemen Bangsa dalam Menjaga Persatuan

MONITOR, Jakarta - Aksi Demonstrasi besar-besaran yang terjadi belakangan menyisakan respon dinamika politik yang cukup…

3 jam yang lalu

Menteri Agama Meminta Maaf

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan klarifikasi sekaligus permohonan maaf terkait potongan…

3 jam yang lalu