PERTANIAN

DPR Setuju Penerapan Kartu Tani Dilakukan Secara Bertahap

MONITOR, Jakarta – Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan menyetujui jika kartu tani diterapkan secara bertahap. Untuk itu, ia meminta kepada Kementerian Pertanian (Kementan) selaku leading sektor pembangunan pertanian segera melakukan sosialisasi secara intensif.

“Kami setuju dan akan melakukan pengawasan dalam implementasinya. Yang penting adalah subsidi harus tetap berjalan lancar dan tepat waktu,” ujar Daniel, Jumat, 28 Agustus 2020.

Menurut Daniel, Dirut pupuk Indonesia harus bertanggung jawab jika nantinya terjadi kelambatan dalam pendistribusian pupuk. Menurut dia, keterlambatan hanya akan merugikan semua pihak khususnya para petani dalam berproduksi.

“Harus tanggung jawab kalau pupuk sampai telat karena bisa menurunkan produktivitas. Selain itu, para dirut harus bertanggungjawab kepada para petani yang bisa mencapai triliunan gara-gara pupuk telat,” katanya.

Sebelumnya Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin juga menyatakan hal yang sama. Kata dia, pemberlakukan kartu tani harus dilanjutkan dengan pembentukan panitia kerja. Dengan demikian, nantinya kementan dan DPR akan sama-sama mengawasi implementasi semua kinernya di lapangan.

“Komisi IV DPR RI menyetujui untuk membentuk panja tentang pupuk bersubsidi,” kata Sudin saat menggelar rapat kerja lanjutan di Gedung Parlemen, Kamis (27/8) kemarin.

Sudin mengatakan bahwa sesuai hasil rapat Kementan mengusulkan penambahan anggaran untuk alokasi pupuk bersubsidi 2021 kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Selain itu, Kementan juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kegiatan-kegiatan yang mengalami duplikasi dan kegiatan yang berbasis pilot project dengan skala kecil. Yakni, antara lain kegiatan pengadaan irigasi tersier, kegiatan sekolah lapang, diklat pelatihan dan atau vokasi.

Mengenai hal ini, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengajak seluruh Direktur pupuk Indonesia bersama-sama menyelesaikan permasalahan pupuk bersubsidi untuk mendukung perkembangan sektor pertanian ke depan.

“Pertanian itu ditentukan oleh penggunaan varietas yang baik, budidaya yang benar, dan pupuk yang cukup. Oleh karena itu, dalam kondisi saat ini saya memintan Direktur pupuk Indonesia bersama seluruh jajaran dan perbankan untuk betul-betul mengatasi masalah pupuk ini,” katanya.

Menurut Mentan, di tengah kondisi seperti ini, upaya yang harus dilakukan adalah kerja ekstra dan extraordinary. Terutama dalam mengambil berbagai kebijakan. Untuk itu, kata Mentan, ada beberapa langkah yang diambil utuk mengatasi permasalahan pupuk.

“Pertama, saya ingin masalah pupuk ini semakin transpara satu dengan lainnya. Semua elemen yang berkaitan dengan pupuk harus menjadi satu tim yang kuat untuk mengatasi masalah pupuk,” katanya.

Perlu diketahui, mengacu pada Permentan Nomor 10 Tahun 2020, alokasi pupuk bersubsidi tahun 2020 ditetapkan sebanyak 7,94 juta ton dengan nilai subsidi sebesar 26,62 triliun.

Recent Posts

Diskusi di Italia, Menag Bicara Kerukunan Modal Pembangunan dan Ekoteologi

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar berdiskusi dengan para biarawan dan biarawati Indonesia yang…

2 jam yang lalu

Praktik Judol Kian Mengkhawatirkan, DPR Dorong Implementasi UU PDP

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta, menyoroti ancaman serius fenomena judi…

9 jam yang lalu

Immoderma Wellness Day Sukses Gaet 1.000 Peserta Fun Run 5K di 4 Kota Indonesia

MONITOR, Semarang - Indonesia Kampanye kesehatan kulit dan gaya hidup aktif bertajuk Immoderma Wellness Day…

10 jam yang lalu

Bahasa Portugis Akan Diajarkan di Sekolah, Komisi X DPR Dorong Uji Coba Terlebih Dahulu

MONITOR, Jakarta - Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyambut baik rencana pemerintah mengajarkan…

11 jam yang lalu

PDIP Gelar Diskusi di Cirebon, Pariwisata dan Kelautan Pilar Penting Perekonomian Nasional

MONITOR, Jakarta - PDI Perjuangan (PDIP) menyatakan bahwa kegiatan diskusi, pameran UMKM, dan kunjungan ke…

13 jam yang lalu

AICIS+ 2025 Tampilkan 230 Makalah Terpilih dari 31 Negara

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama menggelar Annual International Conference on Islam, Science, and Society (AICIS+)…

14 jam yang lalu