MONITOR, Jakarta – Berada di kawasan cagar budaya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kini sedang fokus untuk menata Kampung Akuarium, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut). Penataaan yang akan dilakukan Pemprov DKI yakni, dengan meningkatkan sektor ekonomi dan pariwisata dikawasan tersebut.
“Untuk mewujudkan Ibu Kota Jakarta yang maju kotanya dan bahagia warganya, Pemprov DKI Jakarta berupaya mewujudkan impian warga Jakarta dalam hal hunian yang layak. Oleh karena itu, pada tahun 2018 Pemprov DKI Jakarta melaksanakan Program Peningkatan Kualitas Permukiman melalui Community Action Plan (CAP) di lokasi ini. Proses CAP dimulai dari sosialisasi, rembuk RW, FGD, hingga penyusunan rencana penataan kampung dengan melibatkan masyarakat setempat,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta Sarjoko.
Menurut Sarjoko, Kampung Akuarium dibangun dengan mempertimbangkan kesiapan dari sisi masyarakatnya maupun administratif. “Kampung Akuarium dapat dibangun karena lahan Kampung Akuarium merupakan aset milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan peruntukan lahannya sesuai dengan rencana tata ruang,” ungkap Sarjoko.
Kata Sarjoko, proses penataan Kampung Akuarium tergolong unik karena berada di kawasan Kota Tua. “Penataan Kampung Akuarium telah melewati diskusi yang cukup panjang, melewati pembahasan dan penyesuaian-penyesuaian yang dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku, sebagai hunian massal di kawasan Cagar Budaya Kota Tua Jakarta,” terangnya.
Dijelaskannya, pada mulanya, lahan yang akan dibangun Kampung Susun Akuarium ini merupakan pulau hasil sedimentasi tanah yang dibawa aliran sungai Ciliwung menuju muara. Sedimentasi tersebut terbentuk pada abad 18 dan berbentuk seperti pulau, serta terletak di antara Museum Bahari dan Pelabuhan Sunda Kelapa. Sejarah lokasi ini tidak bisa lepas dari sejarah Batavia hingga jelang masa kemerdekaan dan sejarah kontemporer Jakarta sendiri, termasuk pasca reformasi.
“Pada tahun 1950, nama Akuarium menggantikan nama Pusat Laboratorium Penelitian Laut ketika Pemerintah Indonesia mengambil alih Laboratorium tersebut dari Belanda. Pusat laboratorium ini kemudian dijadikan Wisata Akuarium oleh Pemerintah Kota Jakarta saat itu. Sejarah tersebut turut melekat pada warga Kampung Akuarium,” pungkasnya.
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Wantim Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainu Tauhid Sa’adi mengapresiasi pernyataan…
MONITOR, Depok - PT Pertamina (Persero) menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan dengan mendukung kegiatan Festival…
MONITOR, Kepri - Anggota Komisi III DPR RI Abdullah meminta Polri untuk memastikan stabilitas dan…
MONITOR, Jakarta - Perjalanan luar biasa ditempuh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman demi tercapainya swasembada…
MONITOR, Jakarta - Sumatera Barat (Sumbar) dan Banten mengamankan masing-masing satu tiket di final putaran…
MONITOR, Jakarta - Afirmasi Kementerian Agama (Kemenag) atas akses publik terhadap pendidikan tinggi keagamaan Islam…