PERTANIAN

Universitas Brawijaya dan Lampung Dukung Kementan Kembangkan Diversifikasi Pangan Lestari

MONITOR, Jakarta – Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Daman Huri mendukung gerakan disertifikasi pangan lokal dan family farming yang digaungkan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mewujudkan kemandirian pangan. Dukungan itu salah satunya dengan melibatkan Mahasiswa untuk terlibat langsung pada program sistem pertanian terintegrasi Universitas Brawijaya.

“Fakultas Pertanian Brawijaya sekarang lagi mengembangkan sistem pertanian terintegrasi dan lestari. Dimana kami sudah merancang bidang sub tanaman yang terintegrasi dengan peternakan dan perikanan,” ujar Daman Huri saat menghadiri penandatanganan perjanjian kerja sama pengembangan disertifikasi pangan lokal dan kegiatan pangan lestari, di Kantor Pusat Kementan, Selasa (4/8/2020).

Penandatanganan antara Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) dengan Dekan Fakultas Pertanian enam perguruan tinggi dan sekolah vokasi IPB dan disaksikan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.

Menurut Daman Huri, sistem pertanian terintegrasi adalah pengembangan sub pertanian mahasiwa Brawijaya dalam memanfaatkan lahan pertanian menjadi area peternakan dan perikanan. Jadi, kata dia, mahasiswa dan masyarakat bisa saling bekerja sama melakukan budidaya ikan, pakan ikan dan hasil pertanian.

“Contoh, kami melakukan budidaya jamur kemudian limbah baglognya dicampur dengan kotoran hewan menjadi media cacing. Kemudian dari hasil budidaya itu akan menghasilkan vermikompos dan selanjutnya menjadi media tanam untuk sayuran,” katanya.

Daman Huri menegaskan, semua sistem ini sudah diuji coba berkali-kali dengan hasil memuaskan karena tidak ada sampah atau kotoran hewan yang terbuang secara sia-sia. Bahkan, dia mengklaim sistem pertanian Brawijaya memiliki tingkat keramahan lingkungan tinggi alias zero waste.

“Semua limbah tidak ada yang terbuang karena secara otomatis bermanfaat bagi semua sistem tanam,” katanya.

Senada dengan Daman Huri, Dekan Fakultas Pertanuan Universitas Lampung (Unila), Irwan Sukri Banua mengatakan bahwa gerakan pangan lestari atau family farming adalah gerakan yang sangat tepat dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional.

“Menurut saya program dan gerakan ini sangat luar biasa untuk banyak aspek. Salah datunya adalah pencegahan dan penanganan pengendalian Covid-19. Dengan demikian, ketahanan pangan nasional benar-benar meningkat untuk memproduksi bahan pangan yang cukup memadai,” katanya.

Di Lapung, kata Irwan, Unila sendiri sudah merancang program ketahanan pangan dengan melibatkan lembaga dan instansi lain untuk peningkatan berbagai komoditas pangan.

“Kita libatkam juga kelompok mahasiswa tingkat akhir dari fakultas Pertanian Lampung untuk terlibat dalam program pemanfaatan lahan pekarangan lestari ini. Ke depan, kami akan melibatkan masyarakat secara luas,” tutupnya.

Sementara itu, Mentan Syahrul mengatakan bekerja sama dengan 6 perguruan tinggi di seluruh Indonesia di bawah Badan Ketahanan Pangan (BKP) dalam rangka memperkuat diversifikasi makanan lokal lebih khusus memperkuat program Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Sebab diera new normal ini berbagai aktivitas masyarakat tetap didorong untuk memperkuat ketahanan pangan salah satunya adalah di sekitar rumah.

Syahrul menambahkan bahwa pekarangan sangat memiliki potensi untuk membangun ketahanan pangan mandiri seperti menanam berbagai tanaman baik itu sayur-sayuran maupun buah-buahan bahkan berpotensi sebagai lahan peternakan.

“Saya melihat lahan pekarangan disekitar kita sangan potensial untuk ditanami berbagai macam tanaman. Tentunya ini harus dimanfaatkan. Karena itu kerjasama ini bisa menjadi percontohan untuk membangun mindset dalam menghadirkan tanaman pekarangan di depan rumah serta sebagai upaya kesiapan BNBNBNJuntuk menangani masalah pangan,” jelasnya.

“Pangan dibutuhkan sebagai asupan sehingga harus dalam jumlah cukup khususnya menghadapi tantangan saat ini. Saya mengharapkan mahasiswa turun aktif untuk melihat langsung kondisi pertanian saat ini,” sambung Syahrul.

Recent Posts

Kementan Promosikan Domba Lokal pada Gelaran Kontes Domba TNI AU

MONITOR, Bogor - TNI Angkatan Udara menyelenggarakan kontes domba tingkat nasional bertajuk Pesta Patok di…

16 menit yang lalu

Jasa Marga Catat 184 Ribu Kendaraan Kembali ke Jabotabek Usai Libur Paskah

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 184.495 kendaraan kembali ke wilayah…

23 menit yang lalu

Gandeng KemenPPPA, Menteri Maman Tegaskan Komitmen Majukan UMKM Perempuan

MONITOR, Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan komitmennya dalam…

3 jam yang lalu

Paus Fransiskus Wafat, Ketua BKSAP DPR: Kita Kehilangan Pejuang Kemanusiaan

MONITOR, Jakarta - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera, menyampaikan…

5 jam yang lalu

Hutama Karya Bangun Negeri Bersama Srikandi Tangguh dan Profesional

MONITOR, Jakarta - PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) memperingati Hari Kartini 2025 dengan menegaskan…

10 jam yang lalu

Dialog Bareng Diaspora Indonesia di London, Prof Rokhmin beberkan Peran Majukan Bangsa

MONITOR - Di tengah kesibukan mengikuti International FGD on Blue Economy and Global Climate Change,…

12 jam yang lalu