PARLEMEN

Di Tengah Pandemi, DPR Minta Waspadai Penyebaran Ideologi Asing

MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR, Dede Yusuf Macan Effendi, meminta agar semua pihak mewaspadai adanya penumpang gelap terhadap penyebaran ideologi asing di tengah pandemi COVID-19 untuk menyebarkan paham yang bertentangan dengan Pancasila.

“Kita sebagai warga negara harus tetap awas dan waspada untuk mencegah masuknya ideologi impor itu ke masyarakat awam,” ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima MONITOR, Rabu (10/6).

Untuk itu, ia berharap seluruh komponen bangsa secara masif mensosialisasikan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat. Menurutnya dalam keadaan sekarang bisa saja ada oknum penumpang gelap yang memanfaatkan kesempatan untuk menyebarkan ideologi terlarang, meskipun menurutnya masih belum terlihat ideologi asing tersebut terpapar kepada masyarakat.

“Orang awam menurut saya tidak mendalami dan tidak memahami adanya ancaman itu,” katanya

“Indonesia memiliki kesulitan tersendiri untuk memantau setiap pergerakan orang yang mungkin saja membawa ideologi lain karena wilayah kepulauan yang demikian luas dan populasi penduduk nomor 4 di dunia,” ungkapnya.

Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat tersebut meyakini Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebagai pihak yang mampu membaca perkembangan terkait isu adanya ideologi asing.

“Hanya pesan saya kepada pemerintah jangan anti dikritik. Karena saat ini orang dengan keterbatasan yang ada pasti keluh kesahnya banyak, nah, kita harus menjawab hal itu dengan menjelaskan langkah-langkah apa yang akan dilakukan. Jangan setiap orang yang mengkritik, lalu besoknya, katakanlah dia diproses, jangan sampai seperti itu,” katanya.

Ia menegaskan bahwa ideologi asing itu pada akhirnya akan tetap kalah melawan Pancasila. Hal ini dikarenakan sejak awal Pancasila telah menjadi ruh dari bangsa Indonesia itu sendiri. Apalagi Pancasila ini mencerminkan sikap semangat gotong royong dan saling membantu antarsesama warga negara dan umat manusia sehingga masyarakat bangsa Indonesia hingga saat ini masih tetap kuat dan bersatu.

“Saya sendiri dalam usia yang 50 tahun ini belum pernah melihat kejadian yang seperti hari ini, Indonesia yang bisa bergerak bersama-sama dalam melakukan bantuan-bantuan kemanusiaan,” katanya

“Semua orang bergotong royong membagikan sembako, menyemprot disinfektan pada saat pemerintah kelabakan. Jadi, warga Indonesia ini sangat Pancasilais ketika memiliki kesulitan yang sama.” pungkasnya

Legislator Dapil Jawa Barat itu juga menuturkan bahwa DPR sendiri selama ini juga ikut membantu pemerintah melalui bidang legislatif, seperti pengesahan anggaran yang harus melalui DPR.

Menurut dia, saling dukung antara pemerintah, DPR, dan masyarakat inilah yang juga wujud dari Pancasila itu sendiri.

Recent Posts

Menteri Agama Pertama Layak Diusulkan Sebagai Pahlawan Nasional

MONITOR, Jakarta - Direktur Jaminan Produk Halal Kemenag M Fuad Nasar menilai Menteri Agama pertama,…

3 jam yang lalu

Gelar RDP Bersama DPR, Kemenag Bahas Penguatan PTKIN

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VIII DPR RI.…

5 jam yang lalu

Sesepuh Ponpes Buntet Nilai Penganugerahan Pahlawan Nasional Soeharto Tepat

MONITOR, Cirebon - Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada sepuluh tokoh dari berbagai…

7 jam yang lalu

Gus Dur Dapat Gelar Pahlawan, DPR: Beliau Wariskan Gagasan juga Energi Moral Bangsa

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq menyambut penuh haru keputusan pemerintah…

10 jam yang lalu

Prof Deding Ishak apresiasi Presiden Prabowo beri Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto

MONITOR, Jakarta - Tokoh Nasional yang juga guru besar Universitas Islam Nusantara (Uninus), Prof Deding…

10 jam yang lalu

UIN Jakarta Beberkan Kesiapan Jadi PTNBH Ke DPR, Pendapatan Non-UKT jadi Andalan

MONITOR, Jakarta - Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta secara resmi melaporkan kesiapan mereka untuk beralih…

10 jam yang lalu