PERTANIAN

Kebutuhan Benih Jahe Meningkat Drastis, Petani Ketiban Untung

MONITOR, Jakarta – Kesadaran masyarakat untuk meningkatkan imunitas selama pandemi Covid-19 meningkat drastis. Masyarakat kini berbondong-bondong mengkonsumsi minuman herbal.

Salah satu jenis tanaman obat yang mengalami peningkatan drastis adalah jahe, sehingga petani berbondong – bondong menanam jahe yang berdampak terhadap peningkatan permintaan benih tanaman jahe. Permintaan jahe sangat besar dan penggunaannya beragam mulai dari bumbu masak maupun bahan jamu atau ramuan herbal.

Selama masa pandemi Covid-19 ini, sejumlah petani maupun penangkar benih jahe kewalahan untuk memenuhi permintaan. Hal ini diakui oleh salah satu penangkar dan petani jahe di kawasan Nagrak Selatan – Sukabumi, Chevi Permadi.

Chevi mengatakan , permintaan benih kebanyakan berasal dari sekitar Sukabumi maupun dari luar kota termasuk luar pulau. Kendalanya lebih kepada stok benih yang ada serta transportasi pengiriman, sehingga tidak semua permintaan tersebut dapat dipenuhi.

“Dibandingkan periode serupa pada tahun sebelumnya, permintaan benih jahe saat ini mengalami peningkatan lebih dari 50 persen. Rata-rata petani/penangkar jahe menerima pesanan hingga lebih dari 30 – 40 ton selama kurun waktu 3 – 4 bulan terakhir,” tambahnya yang juga selaku ketua kelompoktani Berkah Alam melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (30/5).

Dia mengungkapkan bahwa sebagian besar benih jahe yang di jual petani saat ini merupakan benih tidak bersertifikat. “Permintaan benih jahe yang mendadak dan sangat besar membuat kami tidak sempat mengurus proses sertifikasi rimpang jahe kami,” terang Chevi.

Dengan harga rimpang benih jahe non sertifikat yang berkisar antara Rp 50 – 55 ribu per kg kalau benih bersertifikat harganya lebih mahal Rp 5 ribu per kg.
Petani penangkar jahe di Sukabumi menerima pendapatan yang cukup besar dibandingkan dengan periode sebelum pandemi ini yang hanya berkisar antara Rp 30 – 35 ribu per kg.

Menurut Chepy, harga benih juga tergantung jenis jahe. Untuk jahe putih kecil/emprit dan jahe gajah harga berkisar rata-rata Rp 50 ribu per kg.
“Sedangkan untuk jahe merah berkisar Rp 55 ribu per kg,” tambah dia.

Chevi menyebutkan pada prinsipnya, penangkar bertifikasi memang mendukung program peningkatan mutu benih tanaman obat dan akan tetap melanjutkan proses sertifikasi atas produk benih yang kami hasilkan. Saat ini pun terdapat benih rimpang aneka ragam tanaman obat sebanyak 15 ton dan sebagian di antaranya bersertifikat di kelompok penangkarnya.

“Kalaupun saat ini banyak benih non sertifikat yang kami jual ke masyarakat karena memang permintaannya sangat besar yang memang tidak kami duga sebelumnya,” imbuhnya.

Terpisah, Direktur Perbenihan Hortikultura Kementan, Sukarman mengakui jika permintaan benih tanaman obat, khususnya jahe saat ini di luar ekspektasi.

“Melampaui perkiraan kapasitas produksi para penangkar benih kita. Maka dari itu tidak heran bila saat ini pemenuhan benih jahe secara umum kepada masyarakat dicukupi dari benih non label atau tanpa sertifikasi,” tutur dia.

Namun, lanjut Sukarman, dipastikan bahwa untuk benih-benih tanaman obat yang digunakan untuk program pemerintah tetap menggunakan benih yang bersertifikat.

Komitmen tersebut sebagaimana arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. SYL-sapaannya-, kata Sukarman, meminta untuk menjaga mutu dan kualitas benih komoditas hortikultura.

“Saya menghimbau agar masyarakat tetap memprioritas penggunaan benih umbi atau rimpang yang bersertifikat. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin mutu dan produksi tanaman obat yang nanti dihasilkan,” jelasnya.

Recent Posts

Direktorat Jenderal Pesantren Didorong Jadi Pusat Inovasi Pendidikan Islam

MONITOR, Lampung - Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof. Wan Jamaludin menyampaikan perspektif akademis mengenai…

2 jam yang lalu

Fahri Hamzah Tegaskan Idealisme dan Gagasan Perlahan Kalahkan Dominasi Uang dalam Pemilu

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah menegaskan bahwa,…

6 jam yang lalu

Kemenag Rumuskan Lima Rekomendasi Pencegahan Konflik Berdimensi Agama

MONITOR, Jakarta - Direktorat Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kementerian Agama merumuskan lima rekomendasi…

7 jam yang lalu

Gubernur Bali Dukung Pelestarian Sapi, Kementan Perkuat Kolaborasi Dengan Pemprov Bali

MONITOR, Denpasar - Kementerian Pertanian (Kementan) dan Pemerintah Provinsi Bali memperkuat kolaborasi dalam pengembangan peternakan…

9 jam yang lalu

Menhub Dudy Ajak Masyarakat Kolaborasi Bangun Kebijakan Transportasi Berbasis Data dan Ilmu Pengetahuan

MONITOR, Batam - Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengajak masyarakat bertukar gagasan dalam membangun sistem…

9 jam yang lalu

Kemenag Gelar Festival Majelis Taklim 2025, Ada Lima yang Dilombakan!

MONITOR, Jakarta - Direktorat Penerangan Agama Islam Kemenag menggelar Festival Majelis Taklim Indonesia 2025. Festival…

13 jam yang lalu