ENERGI

PKS: PLN Sebaiknya Diskon Tarif Listrik Korban PHK

MONITOR – Anggota Komisi VII DPR RI dari FPKS, Mulyanto, minta PLN memperluas program diskon biaya listrik bagi pelanggan 900 VA (non subsidi) dan 1.300 VA korban PHK dan pelaku UMKM terdampak pandemi Covid 19. Karena sekarang yang mendapat diskon hanya pelanggan 450 VA dan 900 VA (bersubsidi).
Padahal, saat ini Mulyanto melihat masyarakat mulai kesulitan melaksanakan kegiatan ekonomi sehingga berdampak pada berkurangnya pendapatan. 

Mulyanto mengutip data Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Koperasi yang menyebutkan saat ini terdapat sekitar 116 ribu perusahaan, 40 ribu UMKM terkendala operasional yang mengakibatkan terjadinya 2 juta kasus PHK akibat pandemi Covid 19. 

Sebagai wujud keprihatinan dan empati terhadap masyarakat korban PHK dan pengusaha kecil yang kesulitan usaha sebaiknya PLN bersedia memberikan keringanan pembayaran tagihan listrik beberapa bulan ke depan.

Berdasarkan perhitungan PKS, dana yang diperlukan untuk melaksanakan diskon tarif tidak terlalu besar namun dampaknya sangat berarti bagi masyarakat.

Secara sederhana Mulyanto memperkirakan anggaran yang dibutuhkan untuk melaksanakan program potongan harga tagihan listrik ini sebesar Rp 883 miliar untuk 3 bulan. Asumsinya jika saat ini terdapat 2 juta pelanggan listrik 900 VA (non-subsidi) yang kena PHK maka perhitungannya jadi 2 juta x Rp 143 ribu (biaya rata-rata perbulan) x 3 bulan = Rp 858 miliar.

Sedangkan biaya potongan harga listrik bagi UMKM diperhitungkan sebesar 40 ribu x Rp 210 ribu (biaya rata-rata perbulan) x 3 bulan = Rp 25,2 miliar.  Jadi total jumlah keseluruhan biaya yang dibutuhkan untuk pemberian diskon tarif listrik sebesar Rp 883 miliar untuk 3 bulan.

“Rasanya itu bukan angka yang besar untuk membantu meringankan beban masyarakat. Perhitungan ini jauh lebih kecil dari yang diperkirakan PLN sebelumnya yaitu Rp 16,7 triliun. 
Kami menghitung asumsi tambahan anggaran subsidi ini secara fokus hanya untuk membantu pelanggan PLN korban PHK dan UMKM terdampak pandemi Covid 19,” ujar Wakil Ketua FPKS DPR RI, Bidang Industri dan Pembangunan ini.

Recent Posts

YPSSI Berikan Santunan Rp20.000.000 Kepada Mitra Pengemudi Maxim di Jakarta

MONITOR, Jakarta - Seorang mitra pengemudi Maxim berinisial S di Jakarta menerima santunan dari Yayasan…

6 jam yang lalu

Puan Tegaskan Tak Boleh Ada Toleransi Sedikitpun untuk Kekerasan Seksual di Kampus

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan tidak boleh ada toleransi bagi praktik…

9 jam yang lalu

Tarif Listrik Melonjak Pasca Kebijakan Potongan, DPR Pertanyakan Transparansi Subsidi

MONITOR, Jakarta - Belakangan ramai keluhan dari masyarakat yang mengaku tagihan listrik bulan ini melonjak…

11 jam yang lalu

Di Forum Parlemen Dunia, Wakil Ketua BKSAP Dorong Optimalisasi Peran Perempuan pada Proses Perdamaian

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antara Parlemen (BKSAP) DPR RI, Irine Yusiana…

13 jam yang lalu

Timnas RI U-17 Lolos ke Piala Dunia, Puan: Garuda Muda Harapan dan Kebanggaan Seluruh Rakyat Indonesia

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan kebanggaannya atas prestasi Timnas Sepak Bola…

13 jam yang lalu

Diapresiasi, Dukungan DPR untuk Isu Krisis Kemanusiaan Myanmar di Forum Global

MONITOR, Jakarta - Inisiasi DPR RI melalui Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) terkait isu krisis…

14 jam yang lalu