PERTANIAN

Kisah Sukses Gapoktan Tani Subur Kabupaten Semarang

MONITOR, Semarang – Gabungan Kelompok Tani atau yang disingkat dengan istilah Gapoktan belakangan mampu mendongkrang produksi padi di tataran petani. Salah satunya seperti yang dilakukan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Subur, Kelurahan Tambakboyo, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang.

Pengawas Gapoktan Tani Subur, Nurhudi menceritakan, kunci sukses Gapoktan ini yakni semangat yang tinggi. Selain itu bantuan yang datang dari Pemerintah, mulai dari Pemerintah Daerah hingga Pemerintah pusat membuat Gapoktan Tani Subur semakin maju hingga memiliki lahan sendiri.

“Kami turun ke lapangan, memang luar biasa Gapoktan Tani Subur ini, ada semangatnya tinggi, apa lagi realisasi Ketahanan Pangan di era Pak Jokowi ini, Gapoktan Tani Subur sudah betul-betul subur,” ujar Nurhudi.

Menyambung hal itu, Ketua Gapoktan Tani Subur, Komari menjelaskan, pihaknya merekrut beberapa kelompok tani (poktan), hal itu agar produk pertanian yang dihasilkan oleh poktan-poktan tersebut dapat disetorkan, kemudian dikelolah dan dipasarkan oleh Gapoktan.

“Sampai saat ini kita memiliki lahan seluas 110 hektar mencakup satu kelurahan untuk produksi padi. Untuk sebagian atas untuk dua kali panen, tapi untuk bagian pesisir Rawa Pening hanya sekali panen. Kalau 1 hektar itu 8 ton, gabah kering panen,” tuturnya.

Untuk kendala yang dihadapi Gapoktan Tani Subur, Komari menuturkan, hingga saat ini pohaknya tidak mengalami kendala yang berarti, mulai dari distribusi pupuk yang lancar, hingga hasil panen yang memuaskan. Namun pihaknya mengeluhkan kondisi pasang surut air rawa dan hama tikus yang ada di sekitar rawa pening.

“Kalau pupuk lancar sekali, hanya kita terkendala di Rawa, pasang surut air dan hama tikus di Rawa Pening,” tuturnya.

Di kesempatan terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan bahwa sesuai arahan Mentan SYL dalam memacu produksi pertanian di segala kondisi harus tetap dilakukan namun tetap memperhatikan kondisi kesehatan.

“Pertanian menjadi garda terdepan untuk mempertahankan ekonomi negara ini, walaupun aktivitas kita terbatas namun kami tetap memantau secara penuh dan melakukan upaya apapun untuk menjamin ketersediaan pangan,” kata Suwandi.

Sebagai informasi, Gapoktan Tani Subur Kelurahan, Tambakboyo, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang melakukan pembelian padi ke petani setiap dua hari sekali, dengan kapasitas 3 ton. Harga di petani sendiri berkisar antara Rp4.400 – 4.600. Sementara Gapoktan ini melakukan penggilingan setiap hari dengan rata-rata penggilingan 1,5 ton per hari.

Recent Posts

Pemerintah Sedia Bus Shalawat Gratis Antar Jemaah 24 Jam Nonstop Selama di Kota Suci

MONITOR, Jakarta - Pemerintah melalui Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyediakan layanan bus…

26 menit yang lalu

Kirab Waisak Potret Perjalanan Spiritual Sejati Umat Buddha

MONITOR, Magelang - Perayaan Tri Suci Waisak 2569 BE Tahun 2025 di Candi Borobudur, Magelang,…

3 jam yang lalu

Satgas TMMD Kodim 1710/Mimika Edukasi Masyarakat tentang Kesehatan dan Pencegahan Stunting

MONITOR, Timika - Masyarakat Kampung Pigapu tampak begitu antusias mengikuti penyuluhan kesehatan di depan Gereja…

4 jam yang lalu

PPIH Beri Tips Anti Nyasar Gunakan Bus Shalawat Selama di Makkah

MONITOR, Jakarta - Pemerintah Indonesia menyediakan fasilitas bus shalawat yang beroperasi 24 jam untuk mengantar…

6 jam yang lalu

Waisak 2025, Menag Ajak Umat Buddha Teladani Siddhartha Gautama

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar mengajak umat Buddha untuk meneladani laku spiritual…

7 jam yang lalu

Kemenag Lepas Keberangkatan Kloter Perdana Jemaah Haji Khusus 1446 H

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) melepas keberangkatan kelompok terbang (kloter) perdana jemaah haji khusus…

7 jam yang lalu