Kamis, 25 April, 2024

Tetap Semangat Belajar di Rumah Meski Terkendala Sinyal Internet

Advertorial

MONITOR, Jakarta – Belajar secara daring ditengah Pandemi Virus Corona atau Covid-19 tak selamanya mulus, kesulitan akses internet hingga tak tersedianya perangkat yang memadai menjadi persoalan yang umum terjadi di daerah yang secara geografis menang sulit dijangkau.

Namun kondisi yang demikian tak menjadi persoalan bagi siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Dimana beberapa siswa yang mengalami kendala-kendala tersebut tetap semangat untuk berkomunikasi dan menerima informasi dari sekolah kendati berada di daerah yang sulit sinyal maupun akses internet.

Agus Sugeng, Operator Data Pokok Pendidikan SMP Negeri 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah menceritakan, betapa antusiasnya siswa berkomunikasi dangan sekolah untuk Belajar di Rumah. Bahkan ada diantara mereka harus mencari sinyal di luar rumah yang kondisinya berbukit-bukit.

“Siswa SMPN 2 Palangka Raya ada yang berasal dari pedesaan, jadi begitu kegiatan belajar mengajar (KBM) dinyatakan dilakukan dari rumah, mereka langsung kembali ke kampung halamannya terus disana itu akses internetnya nggak lancar, tapi tetap saja ada komunikasi, kadang-kadang mereka itu berusaha cari signal, kalau di kampung kan kadang-kadang harus naik bukit dulu,” tutur Agus Sugeng saat dihubungi MONITOR, Selasa (14/4).

- Advertisement -

Lebih lanjut Agus Sugeng menjelaskan, di SMPN 2 Palangka Raya ada dua metode belajar daring yang diterapkan, diantaranya yakni menggunakan aplikasi pesan WhatsApp, hal itu dilakukan guna mengantisipasi siswa yang mengalami kendala perangkat maupun sinyal, Whatsapp juga dipilih lantaran paling mudah didapat dan digunakan siswa maupun orangtua siswa.

Sementara metode yang ke dua menggunakan aplikasi Google Classroom dan Google Form, metode ini digunakan oleh sebagian besar siswa kelas 3 yang memang sebelumnya telah familiar dengan kedua aplikasi tersebut, hal itu dikarenakan mereka telah melakukan try out dengan metode daring.

“Jadi pelaksanaanya itu ada dua macam, kalau yang susah signal diatasi dengan WhatsApp, dikirim materi via WA kemudain dia pelajari, terus nanti dikasih soal juga pakai WA, tapi yang kelas 3 nya hampir semua itu pakai Google Classroom sama Google Form. Jadi materinya dulu disampaikan melalui Classroom, terus nanti evaluasinya pakai google Form,” tuturnya.

Selain menyiasati keterbatasan dengan dua metode tersebut, SMPN 2 Palangka Raya juga memberikan materi kekinian sesuai dengan anjuran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim. Yakni memadukan materi edukasi terkait Covid-19 dengan mata pelajaran yang ada. Hal itu dilakukan bersamaan dengan komunikasi yang intensif dengan orangtua siswa.

“Jadi yang paling mudah itu kan lewat WA, jadi kita buat grup per wali kelas sendiri dengan orang tua, terus nanti dari sekolah misalkan ada materi itu kita sampaikan ke Wali Kelas, baru Wali Kelas menyebarkan ke masing-masing orangtua siswa atau siswanya langsung,” terang Agus Sugeng.

Sebagai informasi, sejak virus corona atau Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi global termasuk Indonesia, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim telah menganjurkan seluruh satuan pendidikan agar KBM dilakukan dari rumah, salah satunya menggunakan metode daring atau memanfaatkan media internet. Nadiem juga tidak menyarankan penggunaan teknologi yang serba memadai, melainkan memanfaatkan berbagai platform yang mudah didapatkan dan digunakan semua kalangan.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER