PARLEMEN

DPD Usulkan Makam Khusus Bagi Tenaga Medis Corona yang Wafat

MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua DPD RI, Sultan B Najamudin meminta agar masyarakat untuk tetap bersatu dan bahu membahu dalam memerangi penyebaran virus Corona, di Indonesia. Terlepas, dari adanya perdebatan di media sosial (Medsos), apakah wabah Wuhan, China ini murni merupakan gejalan alamiah atau by design.

Yang terpenting, sambung dia, dalam menghadapi situasi seperti ini adalah saatnya semua elemen bangsa untuk bersatu.

“Tingkatkan solidaritas meskipun kita renggangkan komunitas. Kita tingkatkan ikatan batin meskipun kita kurangi silahturahim. Dan sembari kita bergandengan tangan dan bersatu melawan virus corona, kita juga mempersiapkan diri untuk cepat bangkit karena kita semua harus yakin ini semua akan cepat berlalu,” kata Sultan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (9/4).

Dalam kesempatannya itu, ia mengutip seorang penulis, ‘orang hebat dan kuat itu bukan karena dia tidak pernah jatuh. Tapi seberapa cepat dia bangkit setelah jatuh’. Dan ini, imbuh dia, juga berlaku untuk pemerintah dan suatu bangsa.

“Pemerintah dan kita semua sedang diuji, kita tidak boleh terpuruk. Kita harus cepat bangkit menjadi bangsa yang kuat. Pemerintah telah menetapkan landasan-landasan, program-program untuk menangani virus ini dan menghadapi dampak yang ditimbulkan atas wabah ini,” sebut dia.

“Mari kita support bersama dengan peran dan posisi masing-masing. Karena pada kondisi seperti sekarang ini, tentunya pemerintah saja tidak akan sanggup tanpa didukung oleh seluruh lapisan masyarakat,” tambahnya.

Ia pun menyerukan dalam kondisi seperti hari ini, untuk mengilangkan perbedaan politik dan kepentingan dengan menyatukan tekad. Tekad untuk menghentikan laju penyebaran Covid 19 dan mempercepat Bangsa ini mengatasi dampak sosial ekonomi dari wabah corona.

“Sebagai renungan, jika kita semua sepakat ini adalah situasi perang dan corona adalah musuh bersama, berarti semua juga sepakat para tenaga medis, perawat dan dokter adalah para pejuang dan pahlawan,”ucapnya.

“Jika dianggap sebagai perang, alangkah baiknya kita menempatkan para tenaga medis yang gugur dalam menjalankan tugas mulia ini, kita hormati sebagai pahlawan kesehatan dan kita makamkan di makam pahlawan,” imbuh dia.

Atau setidaknya, lanjut Sultan, di tempat pemakaman khusus untuk Pahlawan Kesehatan ini. “Yang nantinya, pemakaman khusus ini kita jadikan monument/memorial untuk mengingkatkan betapa gigihnya para Pahlawan Kesehatan kita dalam menyelamatkan masyarakat lebih mereka utamakan dibandingkan dengan keselamatan dirinya,” terangnya.

Selain itu, masih kata Sultan, monumen/memorial ini juga kelak untuk mengingatkan kepada kita semua, bagaimana cara bersikap terhadap suatu wabah.

“Dan betapa solidaritas, gotong royong, persatuan dan kesatuan perlu terus kita pupuk sebagai bekal abadi kita sebagai bangsa yang besar,” pungkasnya.

Recent Posts

Kemenag Buka Pendaftaran Program PKDP 2025

MONITOR, Jakarta - Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), Ditjen Pendidikan Islam, Kemenag membuka pendaftaran…

29 menit yang lalu

Miris 1 Juta Lulusan Sarjana Nganggur, DPR: Ironi di Tengah Bonus Demografi

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi menanggapi rilis Badan Pusat Statistik (BPS)…

3 jam yang lalu

Polusi Udara Meningkat di Jakarta, DPR: Cerminan Buruknya Tata Kelola Emisi

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan menyoroti peningkatan polusi udara di…

4 jam yang lalu

Komisi IV DPR RI Apresiasi Langkah Kementan Kendalikan PMK

MONITOR, Surabaya - Komisi IV DPR RI menyampaikan apresiasi terhadap langkah-langkah konkret Kementerian Pertanian dalam…

5 jam yang lalu

Deklarasikan Diri Jadi Kabupaten UMKM, Wamen Helvi Apresiasi Inisiatif Pemda Situbondo

MONITOR, Jawa Timur - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Wamen UMKM) Helvi Moraza…

6 jam yang lalu

Puan Dorong Pemerintah Bertindak Soal Ancaman Gugatan Brasil Terkait Kematian Turis Juliana di Rinjani

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR Puan Maharani menanggapi isu yang berkembang terkait ancaman gugatan yang…

9 jam yang lalu