MINITOR, Pekanbaru – Untuk mengurangi penularan COVID-19, Pemerintah telah menetapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). PP Nomor 21 tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Desease 2019 (COVID-19). Untuk mendukung kebijakan tersebut, Pertamina melalui Marketing Operation Region (MOR) I menggencarkan layanan pesan antar bernama Program Pertamina Delivery Services (PDS). Pogram ini membantu konsumen untuk memenuhi kebutuhan produk BBM, Elpiji dan pelumas Pertamina dari rumah.
“Melalui layanan ini, konsumen cukup telepon ke Call Center Pertamina 135, mulai pukul 08.00 hingga 19.00. Produk akan diantar langsung ke alamat konsumen untuk mendukung kegiatan #DiRumahAja,” ujar Roby Hervindo, Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR I.
Saat ini, layanan PDS mencakup wilayah Pekanbaru dan sekitarnya. Pertamina menyiapkan empat unit motor untuk mengantarkan produk ke lokasi konsumen.
Masyarakat bisa memesan Pertamax Turbo, Pertamina Dex, Dexlite, Bright Gas 5.5 Kg dan Pelumas Fastron via layanan PDS. Pembayarannya pun dapat menggunakan uang tunai ataupun aplikasi MyPertamina.
Harga produk yang bisa dipesan via PDS sama dengan pembelian langsung di SPBU. Ongkos kirim gratis, berlaku hingga 31 Mei 2020. Untuk Pertamax Turbo seharga Rp. 9.850 per liter, Pertamina Dex Rp. 10.200 per liter dan Dexlite Rp. 9.500 per liter.
Bright Gas 5.5 Kg dibanderol Rp. 270.000 per tabung untuk pembelian baru dan Rp. 65.000 untuk isi ulang. Sedangkan Pelumas Fastron series seperti Fastron Gold 5w30 dihargai Rp. 566.000, Fastron Techno 10w40 seharga Rp. 331,000. Fastron Diesel 15w40 Rp. 279.000, Fastron Ecogreen 5w30 Rp. 235.000 serta Fastron Ecogreen 0w20 seharga Rp. 250.000.
“Untuk tetap meminimalkan kemungkinan penyebaran COVID-19, petugas PDS dilengkapi alat pelindung diri dan alat kebersihan, misalnya sarung tangan dan masker,” sambung Roby.
Selain layanan PDS, Pertamina memastikan kesiapan operasional di tengah pembatasan mobilisasi. Operasi penyaluran BBM, elpiji dan Avtur melalui Fuel Terminal, DPPU, SPBU, SPPBE, agen serta pangkalan elpiji tetap berjalan normal dengan selalu memperhatikan aspek kesehatan dan keamanan.
“Kami terus berkoordinasi dengan Pemda dan aparat keamanan untuk kelancaran distribusi BBM, elpiji dan avtur melalui darat maupun laut. Kami telah mengantungi surat rekomendasi dan dukungan operasional dari Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo. Beliau memberi rekomendasi dan dukungan agar operasi dan distribusi BBM dan elpiji terpenuhi selama percepatan penanganan COVID-19,” ujar Roby.
Saat ini, ketersediaan BBM di fuel terminal mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Riau hingga 40 hari ke depan. Adapun stok elpiji dapat memenuhi kebutuhan warga sampai 24 hari ke depan.
Konsumsi BBM jenis bensin dan diesel di Provinsi Riau selama periode Maret 2020 menujukkan penurunan bila dibandingkan konsumsi normal. Selama Maret 2020, konsumsi BBM bensin (Premium, Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo) sebanyak 2,59 juta liter. Jumlah ini menurun 6,9% dibandingkan konsumsi normal 2,78 juta liter. Sedangkan BBM diesel (Biosolar, Pertamina Dex, Dexlite) naik 1,8% dibandingkan konsumsi normal 2,14 juta liter.
“Jadi masyarakat tak perlu khawatir. Pertamina tetap akan memenuhi kebutuhan energi, meskipun di tengah kondisi pandemi. Bijaklah menggunakan BBM dan elpiji sesuai peruntukan. Gunakan LinkAja serta MyPertamina untuk keamanan, kesehatan dan kenyamanan bertransaksi,” tutup Roby.