UMKM

Imbas Covid-19, BMT Atunnisa Boyolali Pantau Komitmen Bayar Anggota

MONITOR, Jakarta – Memasuki minggu ke-2 pasca diberlakukannya pembatasan sosial (Social Distancing) dan Work From Home (WFH) atas merebaknya wabah Corona Virus Disease (Covid-19) di Indonesia, banyak pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melakukan berbagai tindakan pencegahan (preventif) dan strategi ekonomi guna menjaga keberlangsungan usahanya.

Tidak terkecuali koperasi, sasaran kebijakan disusun berdasarkan arahan dan instruksi pemerintah, sehingga tidak heran banyak pelaku Koperasi dan UMKM (KUMKM) menggantungkan serta menanti harapan pada kebijakan pemerintah.

Manajer KSPPS BMT Atunnisa Suryadi Hendi Pantarlih mengatakan bahwa seluruh sektor usaha terutama usaha mikro, kecil, menengah mengalami dampak ekonomi yang signifikan dan masif akibat pandemi Covid-19.

“Apalagi KSPPS BMT Atunnisa mayoritas anggotanya bergerak di sektor perdagangan, pertanian dan peternakan, kerajinan, pariwisata dan jasa sewa, tak pelak berdampak penurunan ekonomi pada koperasinya, ujar Hendi, Rabu (1/4).

“Menurunnya jumlah pembeli, mengakibatkan omzet pedagang pun merosot tajam,” kata Hendi.

Meskipun pinjaman/pembiayaan dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) diperoleh pada akhir tahun 2019 dan pembayarannya lancar, namun krisis ekonomi ini harus disikapi dengan langkah-langkah yang lebih konkret, lanjutnya.

KSPPS BMT Atunnisa yang berlokasi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah memperoleh persetujuan dana bergulir dari LPDB-KUMKM sebesar Rp800 juta, melalui dua tahap pencairan. Pada Desember 2019 lalu telah dicairkan pinjaman tahap pertama sebesar Rp400 juta, dan sisanya akan dicairkan pada tahun 2020 ini.

Hendi mengatakan, sebagian anggota koperasi menyampaikan bahwa usahanya sepi dan beberapa pekerjaan ditunda karena efek pandemi ini.

“Saat ini, kisaran 25 persen usaha anggota terkena imbas Covid-19, terutama sektor perdagangan, pariwisata, jasa sewa seperti rental mobil, travel pariwisata, biro umroh dan haji, sewa alat pertanian, sewa alat-alat pesta dan lain-lain,” tutur Hendi.

Perkiraan yg terdampak 25 persen di atas sangat mungkin akan bertambah melihat wabah Covid-19 belum mencapai puncaknya. Apalagi sekarang sudah diputuskan status darurat sipil oleh Bapak Presiden Jokowi, tambahnya.

Namun hal itu tidak menyurutkan semangat koperasi untuk menyusun beberapa strategi dan kebijakan, di antaranya inventaris permasalahan anggota dan melakukan pendataan komitmen pembayaran anggota. Strategi lainnya adalah meningkatkan penagihan ke lapangan.

Selain itu, kami masih menunggu kebijakan dari Dinas Koperasi dan UKM setempat, juga tindakan konkret dari LPDB-KUMKM dalam mengatur kebijakan atas kondisi saat ini. Wabah Covid-19 ini membawa pengaruh besar terhadap keberlangsungannya koperasi kami, jelas Hendi.

Terkait perubahan pola penyaluran pembiayaan kepada anggota, diakui Hendi kini lebih selektif dalam menyalurkan pembiayaan. Pelayanan pinjaman koperasi yang beranggotakan 3.339 orang ini juga mengalami perubahan signifikan, yakni dimulai pukul 09.00 WIB dan tutup sampai pukul 14.00 WIB.

Pihaknya pun mengaku tengah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi melonjaknya permintaan pinjaman dari anggota.

Selain menyikapi dengan berbagai upaya dan strategi, KSPPS BMT Atunnisa berharap adanya pengurangan margin atau bunga yang harus dibayarkan ke LPDB-KUMKM. Pihaknya juga tengah menanti pencairan dana pinjaman/pembiayaan tahap kedua dari LPDB-KUMKM yang sampai saat ini belum dicairkan.

Meskipun koperasi tidak memiliki pinjaman lain selain dari LPDB-KUMKM, namun pihaknya tetap berkomitmen untuk membayar pinjaman sesuai dengan jadwal angsuran. Hendi berharap, wabah Covid-19 ini segera berlalu dan KUMKM di Indonesia mampu bertahan dan bangkit.

Pemberian suntikan modal bagi para pelaku usaha KUMKM akan memberikan stimulus bisnis yang baik bagi pertumbuhan ekonomi, terutama bagi mereka yang terdampak usahanya saat merebaknya virus Covid-19.

Recent Posts

Nadiem jadi Tersangka, JPPI: Pendidikan Harus Dibersihkan dari Gurita Korupsi

MONITOR, Jakarta - Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia, Ubaid Matraji mengatakan penetapan Eks Mendikbudristek…

2 jam yang lalu

Gagal Lolos Parlemen, Mardiono Dinilai Tak Layak Pimpin PPP Lagi

MONITOR, Jakarta - Politisi senior PPP Jakarta yang juga eks Anggota DPRD DKI Jakarta dua…

3 jam yang lalu

Prof Rokhmin Dahuri serukan Aksi Kolektif selamatkan DAS Cimanuk – Citanduy

MONITOR, Indramayu - Anggota DPR RI 2024–2029, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri menyerukan aksi kolektif…

5 jam yang lalu

Peringati Maulid, Menag Kenalkan Konsep Ekoteologi pada Presiden dan Wapres

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah…

6 jam yang lalu

Dari Jaring Laba-Laba ke Zakat, Yulianti Dorong Skema Dana Darurat Korban Kekerasan Seksual

MONITOR, Makassar - Yulianti Muthmainnah, Kepala Pusat Studi Islam, Perempuan, dan Pembangunan ITBAD Jakarta sekaligus…

7 jam yang lalu

Kapuspen TNI Dorong Optimalisasi Peran Penerangan Terintegrasi Jajaran TNI

MONITOR, Jakarta - Kapuspen TNI Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah yang diwakili oleh Wakapuspen TNI…

12 jam yang lalu