Ilustrasi
MONITOR, Depok – Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok menegaskan bahwa rapid test virus Corona, diprioritaskan bagi PDP, ODP dan tenaga kesehatan yang punya riwayat kontak dengan pasien Corona.
“Rapid tes itu akan dilakukan dalam waktu dekat ini di Rumah Sakit-Rumah Sakit dan Puskesmas,” kata Kadis Kominfo Sidik Mulyono, dalam rilis yang diterima redaksi, Selasa sore (24/3/2020).
Sebelumnya beredar informasi, Walikota Depok Mohammad Idris akan melaksanakan rapid test di alun-alun Kota Depok, di Kawasan Grand Depok City. Namun acara dibatalkan, tanpa kejelasan.
Menurut Sidik, Rapid test massal itu bukan berarti untuk semua masyarakat, namun diprioritaskan bagi PDP dan Tenaga Kesehatan Rumah Sakit yang kontak erat dengan pasien positif yang tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.
Selanjutnya juga dilaksanakan di Puskesmas yang diperuntukan bagi ODP, pasien yang datang ke puskesmas dengan indikasi mirip covid-19 serta Tenaga Kesehatan Puskesmas yang kontak erat dengan pasien positif yang tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap
Sampai Selasa ini, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok mencatat, Kasus terkonfirmasi bertambah 2 orang menjadi 15 orang, sembuh 4 orang dan tidak ada yang meninggal.
Pasien Dalam Pengawasan (PDP) bertambah 21 orang menjadi 142 orang, 11 orang dinyatakan selesai dan 131 orang masih dalam pengawasan; Orang Dalam Pemantauan (ODP) bertambah 35 orang menjadi 440 orang, 185 orang selesai dan 255 orang masih dalam pemantauan.
MONITOR, Jakarta - Indonesia dan Arab Saudi terus berupaya meningkatkan kerja sama yang komprehensif di…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan merespons keluhan para nelayan akibat…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP)…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher mengecam keras kasus kekerasan…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani mengajak semua elemen bangsa dan seluruh masyarakat…
MONITOR, Bali - Direktur Center for Inter-Religious Studies and Traditions (CFIRST) Arif Mirdjaja ikut berkomentar…