HANKAM

Pemulangan WNI Eks ISIS Dinilai Berpotensi Ganggu Keamanan Negara

MONITOR, Jakarta – Wacana pemulangan ratusan WNI Eks ISIS menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Ada yang setuju dengan wacana tersebut namun tak sedikit yang menolak para kombatan ISIS itu dipulangkan.

Menanggapi hal tersebut, Cendikiawan Muslim Prof. Dr. Azyumardi Azra mengingatkan Pemerintah harus berhati-hati jika ingin memulangkan kembali 600 eks ISIS tersebut. Sebab kata dia, hal tersebut dapat mengganggu keamanan di Indonesia.

“Pemerintah harus sangat berhati-hati harus lihat dulu bagaimana pengalaman bagaimana yang sudah pulang itu, sejauh mana gangguan potensi keamanan yang mereka ciptakan,” Katanya di gedung PBNU Jakarta Pusat Jumat (8/2).

Dia juga mengingatkan jika Warga Negara Indonesia (WNI) tersebut sudah bertentangan dengan undang-undang maka pemerintah tidak wajib memulangkan kembali warganya.

“Terkait dengan undang-undang kewarganegaraan, salah satu dalam undang-undang kewarganegaraan kalo ada warga negara Indonesia yang ikut berperang di negara lain, membela negara lain atau dalam hal ini membela kelompok-kelompok lain, seperti ISIS misalnya mereka kehilangan kewarganegaraan nya”. Ungkapnya

Lebih lanjut ia mengatakan tak terkecuali jika pemerintah memberikan ampunan (Amnesty) kepada WNI eks ISIS tersebut .

“Apakah misalnya mereka diberi Amnesty pengampunan oleh pemerintah karena mereka sudah melanggar undang-undang kemudian ikut berperang melawan teroris, ingin menegakkan khilafah kemudian diterima, di bawa dan di tampung lagi oleh pemerintah”. Ungkapnya

Dia mengatakan tidak ada pengaruhnya bagi Indonesia untuk memulangkan atau tidak WNI tersebut, malahan akan berdampak pada keamanan jika mereka tidak di pulangkan.

“Tidak ada implikasinya Indonesia memulangkan mereka atau dampaknya sama negara-negara lain.
Bagi Indonesia juga tidak masalah malah mungkin akan lebih aman bagi Indonesia kalo mereka tidak di pulangkan”.

“Kecuali ada bukti-bukti yang jelas-jelas kuat dan betul-betul kembali ke pangkuan Indonesia dan setia kepada republik”.

Recent Posts

3.700 Lebih Guru Agama Hindu Ikuti PPG 2025

MONITOR, Jakarta - Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) 2025 untuk Guru Pendidikan Agama Hindu (PAH)…

1 jam yang lalu

Puan Tegaskan Tenaga Kesehatan Harus Bebas Narkoba, Dorong Pengawasan Ketat

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menekankan pentingnya profesionalitas dan etika yang baik…

8 jam yang lalu

Tak Cuma Prioritaskan Ekspor, Menteri Maman Minta UMKM Penuhi Kebutuhan Domestik

MONITOR, Jakarta - Menteri Maman Abdurrahman menekankan para pengusaha usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)…

13 jam yang lalu

Dirut Jasa Marga Sampaikan 1,1 juta Kendaraan Terlayani Optimal saat Libur Hari Kemerdekaan RI

MONITOR, Jakarta - Selama periode libur Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) Jasa Marga memberikan pelayanan…

13 jam yang lalu

LPDB HUT ke-19, Perkuat Komitmen Pembiayaan Dana Bergulir ke Koperasi

MONITOR, Jakarta - Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Koperasi merayakan hari jadinya yang ke-19 dengan…

15 jam yang lalu

DPR Setuju Gagasan Prabowo Hapus Tantiem, Komisaris BUMN Harus Fokus Kinerja

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Rivqy Abdul Halim, mendukung penuh langkah Presiden…

15 jam yang lalu