MONITOR – Tak bisa dipungkiri, pandangan umum yang melekat pada diri PSK adalah pekerjaan yang menyimpang dari kehidupan sosial. Para PSK bukanlah pilihan pertama bagi yang menjalaninya.
Mereka kebanyakan terhempit urusan ekonomi. Tidak jarang perlakuan tidak manusiawi didapatkan para PSK saat melayani tamunya. Bagi PSK melayani tamu dan mendapatkan pesanan tidak selalu menyenangkan. Senyuman dan rasa senang itu hanya dianggap angin lalu.
Mereka serba salah dan tak bisa berbuat banyak. Di tengah himpitan ekonomi, pesanan yang datang untuk melakukan booking menjadi beban pikiran tersendiri bagi PSK.
Sudah jatuh tertimpa Tangga, itulah pribahasa yang tepat dirasakan oleh NN PSK dari Padang, Sumatera Barat.
MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian menegaskan komitmennya untuk mempercepat dekarbonisasi sektor industri sebagai langkah nyata…
MONITOR, Jakarta - Memasuki hari kesepuluh operasional penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M, Kementerian Agama…
MONITOR, Jakarta - Dalam rangka mendukung transformasi profesionalisme prajurit, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto…
MONITOR, Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan bahwa sertifikasi…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi XIII DPR Andreas Hugo Pareira menanggapi laporan Kementerian Hak…
MONITOR, Bandung - Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) menyalurkan pembiayaan dana bergulir kepada Koperasi Produsen…