MONITOR – Tak bisa dipungkiri, pandangan umum yang melekat pada diri PSK adalah pekerjaan yang menyimpang dari kehidupan sosial. Para PSK bukanlah pilihan pertama bagi yang menjalaninya.
Mereka kebanyakan terhempit urusan ekonomi. Tidak jarang perlakuan tidak manusiawi didapatkan para PSK saat melayani tamunya. Bagi PSK melayani tamu dan mendapatkan pesanan tidak selalu menyenangkan. Senyuman dan rasa senang itu hanya dianggap angin lalu.
Mereka serba salah dan tak bisa berbuat banyak. Di tengah himpitan ekonomi, pesanan yang datang untuk melakukan booking menjadi beban pikiran tersendiri bagi PSK.
Sudah jatuh tertimpa Tangga, itulah pribahasa yang tepat dirasakan oleh NN PSK dari Padang, Sumatera Barat.
MONITOR, Banten - Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Banten secara resmi menjatuhkan sanksi administratif berupa…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI, Muhammad Khozin menyoroti pemberitaan media Inggris The…
MONITOR, Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan pentingnya memperluas…
MONITOR, Jakarta - Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kudus unjuk preatasi pada Festival Inovasi…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan DPR menghormati sepenuhnya putusan Mahkamah Konstitusi…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina, menyampaikan keprihatinan mendalam atas…