PEMERINTAHAN

Mentan Tegaskan Peran Pemerintah Daerah untuk Bangun Ketahanan Pangan

MONITOR, Bogor – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah dalam upaya membangun ketahanan pangan. Hal itu diungkapkannya dalam Rakernas Pembangunan Ketahanan Pangan di Bogor, Selasa (28/1/2020).

“Membangun pangan dan pertanian itu tugas mulia karena menyangkut hajat hidup orang banyak,” ujar Menteri yang akrab disapa SYL ini.

Karena itu, menurut SYL, harus dimulai dari mengubah cara pandang terhadap tugas membangun ketahanan pangan.

“Bangun cara pandang bahwa kalian dibutuhkan negara untuk mengabdi membangun demi kepentingan rakyat,” ujar SYL.

Lebih lanjut, SYL mengungkapkan bahwa Indonesia dianugerahi potensi dan sumber daya yang beragam. Tinggal bagaimana mengelola sumber daya tersebut agar dapat dinikmati oleh seluruh rakyat. SYL berpesan agar daerah memiliki target yang jelas dan terukur.

“Bapak Ibu sekalian yang paling tahu kondisi ketahanan pangan di daerah, tetapkan target untuk dicapai,” tegas Mentan SYL di hadapan Kepala Dinas Pangan provinsi dan kabupaten se Indonesia.

SYL juga menegaskan pentingnya daerah dalam mengangkat potensi dan sumber daya lokalnya.

“Salah satu fungsi dari otonomi daerah adalah menjaga kekhasan lokal. Karena itu, mengembangkan potensi dan sumber daya lokal juga menjadi bagian penting yang harus dikuatkan,” ucap SYL.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi menjelaskan fokus pembangunan ketahanan pangan tahun 2020 antara lain mengentaskan daerah rentan rawan pangan, menjamin ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga pangan, serta mengembangkan industri pangan lokal berbasis UMKM.

“Sesuai arahan Bapak Menteri, bahwa kita menjamin pangan bagi 267 juta rakyat Indonesia. Untuk itu, kita melakukan berbagai intervensi program dan kegiatan,” jelas Agung.

Agung menjelaskan intervensi yang dilakukan antara lain melalui Pertanian Keluarga/Family Farming dan Pertanian Masuk Sekolah.

“Kita juga punya tugas mendukung penurunan stunting di 1.600 titik di seluruh Indonesia bersinergi kementerian dan lembaga terkait” tambah Agung.

Selain itu, juga dilakukan pemberdayaan UMKM sektor pangan lokal dan menumbuhkan kemitraan dalam produksi pangan lokal melalui kegiatan Pengembangan Industri Pangan Lokal berbasis UMKM (PIPL1000) di 34 Provinsi. Untuk itu, Agung meminta setiap daerah mengidentifikasi industri pangan lokal di daerahnya untuk difasilitasi mendapatkan KUR.

Recent Posts

Kabid PHU Kemenag Banten Ingatkan Jemaah Hindari Percekcokan Selama Berhaji

MONITOR, Jakarta - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten secara resmi melepas jemaah haji asal…

20 menit yang lalu

Layanan Qur’an Kemenag Tembus 55.873.751 Pengguna, LPMQ Segera Rilis Chat Qur’ani Berbasis AI

MONITOR, Jakarta -  Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Kementerian Agama (Kemenag) mencatat sejak diluncurkan pada…

6 jam yang lalu

Fahri Hamzah Bertemu Presiden IsDB Group Bahas Kolaborasi Pembiayaan Perumahan

MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Perumahan (Wamen) dan Kawasan Permukiman (PKP) RI sekaligus Wakil Ketua…

8 jam yang lalu

Akademisi Kritik Asas Dominus Litis RKUHAP: Pembuat Kebijakan Harus Hati-hati

MONITOR, Jakarta - Civitas Akademika UIN Jakarta dalam diskusi bertajuk "Menyoal Sentralisasi Kewenangan Penegakan Hukum…

11 jam yang lalu

Menag Gaungkan Moderasi dan Pembangunan Berkelanjutan di Washington DC

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar, menegaskan bahwa kerukunan antarumat beragama memberikan kontribusi signifikan…

13 jam yang lalu

Penjelasan KH Moqsith tentang Wukuf di Arafah dan Keutamaannya

MONITOR, Makkah - Arafah menjadi bagian terpenting dalam pelaksanaan ibadah haji. Tidak sah haji seseorang…

16 jam yang lalu