PARLEMEN

Presiden Minta Penduduk Jawa Pindah ke Kaltim, Politisi Demokrat: Jangan Terburu-buru!

MONITOR, Jakarta – Himbauan Presiden Jokowi agar penduduk atau warga Pulau Jawa untuk ikut pindah ke wilayah Ibu Kota Negara (IKN) Baru, di Kalimantan Timur (Kaltim) dalam rangka percepatan pemerataan penduduk dikritik oleh Anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Kalimantan Timur Irwan Fecho

Ia berpandangan agar himbauan yang disampaikan Presiden tidak memaksakan pemindahan penduduk Pulau Jawa ke IKN Baru.

“Selain perpindahan 1,5 juta ASN di Jakarta ke IKN baru, sebaiknya Jokowi tidak terburu-buru memutuskan terkait pemindahan warga pulau Jawa ke lokasi IKN yang baru walau dengan alasan pemerataan penduduk,” kata Irwan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (25/1).

Ia pun menyarankan agar Presiden Jokowi untuk meminta pandangan dari penduduk asli di Kalimantan Timur. Sebab, sambung dia, terkait dengan permindahan penduduk atau transmigrasi tidak terlepas dari persoalan sosial, budaya dan lainnya.

“Alangkah lebih bijaksana, jika Jokowi mengundang tokoh-tokoh masyarakat Kaltim ke Istana Negara dan meminta pendapat mereka. Bagaimanapun, ini adalah masalah sosial, budaya dan sejarah Kalimantan Timur,” sebut dia.

Masih dikatakan Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat ini, menjelaskan bahwa kondisi eksisting Kalimantan Timur saat ini masih banyak masyarakat lokal yang belum sejahtera, termasuk belum memiliki tanah dan tempat tinggal.

Seharusnya, imbuh dia, ini yang harusnya diperhatikan terlebih dahulu oleh Jokowi, beserta pemerataan infrastruktur dan ekonomi-nya.

“Transmigrasi di Kaltim sendiri juga masih banyak menyisakan masalah. Tanah mereka berada dalam kawasan hutan, punya sertifikat tapi lahannya tidak ada. Harusnya pemerintah pusat selesaikan dulu masalah ini daripada kemudian mengadakan program transmigrasi baru,” paparnya.

“Berbeda halnya bila masyarakat Kaltim kehidupannya sudah berkeadilan dan sejahtera, opsi yang disampaikan Jokowi itu bisa dibuka,” pungkasnya.

Recent Posts

Komisi IV DPR Wanti-Wanti Kebijakan Kuota Impor, Salah Sistem Bisa Ancam Petani dan Ketahanan Pangan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan memberikan sejumlah catatan terkait gagasan…

3 jam yang lalu

Puan Minta Aparat Pastikan Keselamatan Warga, Akhiri Kekerasan di Papua

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan keprihatinan atas penyerangan kelompok kriminal bersenjata…

3 jam yang lalu

Guru Besar UIN Jakarta Nilai Fatwa Jihad Lawan Israel Berpotensi Menggerakkan Radikalisme

MONITOR, Jakarta - Guru besar ilmu Fiqih Siyasah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Khamami Zada menilai…

4 jam yang lalu

Lebih dari 68 Ribu Santri Ikuti UAN CBT PKPPS 2025, Digelar Bertahap Mulai April

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam secara resmi menggelar…

4 jam yang lalu

Sukses Optimalkan Pelayanan, Jasa Marga Tutup Satgas Operasional Idulfitri 1446H/2025

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. hari ini secara resmi menutup operasi Satuan…

6 jam yang lalu

Wamentan Sudaryono Ungkap Maksud Penghapusan Kuota Impor, Tidak Ada Monopoli

MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan bahwa rencana Presiden Prabowo Subianto untuk…

9 jam yang lalu