Sekjen DPP PPP Arsul Sani (dok: Rangga Monitor)
MONITOR, Jakarta – Anggota Komisi III DPR RI Arsul Sani mengatakan bahwa pihaknya berbeda pendapat dengan Demokrat dan PKS yang memilih panitia khusus (Pansus) ketimbang panitia kerja (Panja) menyikapi dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Ia berpandangan penggunaan Panja guna menghindari kegaduhan politik yang berpotensi merugikan nasabah layaknya yang pernah terjadi pada Pansus Bank Century.
“Kenapa kami lebih pilih Panja? Karena kami fokusnya ingin agar kasus ini tidak elemen politisnya dominan, padahal tujuan kita adalah pengembalian uang nasabah,” kata Arsul kepada wartawan, di Komplek Parlemen, Senayan, Senin (20/1).
“Tentu kami hormati teman-teman Demokrat dan PKS untuk dibentuk Pansus, kan ada prosesnya kita musyawarah,” tambahnya.
Kemudian imbuh sekertaris jenderal (Sekjen) DPP PPP itu, dengan Panja bukan berarti pembahasan di DPR akan dilakukan secara ekslusif.
Arsul menegaskan, justru dengan Panja persoalan akan diuraikan secara efektif dan terbuka kepada publik.
“Kami melihatnya kalau Pansus kan seringkali gaduhnya duluan muncul tapi output akhirnya nggak jelas. Jadi kita Panja, nggak tertutup sama sekali,”pungkas dia.
Sebelumnya sempat diberitakan, Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengingatkan bahwa Pansus Jiwasraya akan berpotensi mengganggu kinerja keuangan dan penyelamatan perusahaan Jiwasraya.
Peneliti Indef, Eko Listiyanto menjelaskan dengan keberadan Pansus nantinya, upaya restrukturisasi oleh direksi baru dan rencana aksi korporasi oleh pemegang saham akan terhambat. Dengan demikian pemulihan likuiditas perusahaan dan pemenuhan hak pemegang polis turut tersendat.
MONITOR, Tangerang Selatan - Hak-hak karyawan pada enam satuan pendidikan yayasan yang diintegrasikan ke UIN…
MONITOR, Jakarta - Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia memperingati hari ulang tahunnya yang ke-6 pada…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher mendukung pemerintah untuk memfinalisasi…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menjadi salah satu pembicara pada Forum Internasional untuk…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI Yoyok Riyo Sudibyo mendukung langkah Presiden Prabowo…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan bahwa peringatan Hari Sumpah Pemuda 2025…