Tabung Gas Elpiji 3 Kg. Foto: Ist
MONITOR, Jakarta – Peneliti Indonesia Public Institut (IPI), Miartico Gea menilai alasan pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KemESDM) terkait wacana kenaikan harga gas elpiji 3 Kg (melon) mengada- ada.
Seperti diketahui, melalui kebijakan itu pemerintah berharap subsidi elpiji 3 Kg bisa lebih tepat sasaran kepada penerima manfaatnya kepada masyarakat miskin.
Berdasarkan survei Kementerian ESDM, rata-rata masyarakat miskin menggunakan 2-3 tabung gas Elpiji 3 Kg per bulannya. Dengan begitu, nantinya pembelian tabung keempat dan seterusnya oleh masyarakat miskin tidak lagi disubsidi.
“Skema seperti ini menurut saya tidak terukur cenderung mengada-ada, sebab tidak semua orang miskin menjadi penerima bantuan sosial (Bansos),” kata Mico dalam keterangan tertulisnya, Minggu (19/1).
“Penetapan Penerima Bansos di desa-desa saja penuh dengan manipulasi tergantung selara para penguasa,” tambahnya.
Oleh karena itu, ia mengingatkan agar pemerintah tidak mengeluarkan kebijakan dengan skema yang justru dinilai publik jaya untuk memenuhi hasrat para mafia Migas.
“Pemerintah jangan tunduk dan mengikuti hasrat atau nafsu para mafia gas untuk menindas rakyat atau memeras rakyat dengan cara dilegalkan,” ujar pria kelahiran Nias tersebut.
“Kami minta Presiden Joko Widodo untuk menolak rencana Kementrian ESDM tersebut,” pungkasnya.
MONITOR, Jakarta - Menanggapi beredarnya potongan video pidato Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat menghadiri…
MONITOR, Sumsel - PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) akan memberlakukan tarif pada Jalan Tol…
MONITOR, Jakarta - Perkembangan lingkungan strategis dan dinamika ancaman yang semakin kompleks, menuntut Kerjasama antara…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama mengajak Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di seluruh Indonesia untuk…
MONITOR, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menegaskan komitmennya dalam mendukung program swasembada…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah menyesalkan peristiwa dugaan intimidasi oleh anggota…