PERTANIAN

Kementan: Temanggung Contoh Baik Perlindungan Lahan Pertanian

MONITOR, Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta pelaksanaan Undang-undang 41 tahun 2009 tentang perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan dilaksanakan dengan baik. Dengan begitu, pelaksanaan aturan pasal pidana ini diharapkan mampu mengikis pengalihfungsian lahan pertanian.

“Saya katakan bahwa lahan merupakan faktor produksi pertanian yang utama untuk mewujudkan ketahanan pangan secara nasional. Untuk itu, Saya minta kepada penegak hukum (Dandim dan Kapolres) untuk menangkap mereka yang mengalihfungsikan lahan pertanian,” ujar Syahrul, Selasa (14/1).

Menurut Syahrul, lahan pertanian sangat menentukan kebutuhan dasar dan pokok kehidupan 267 juta jiwa penduduk Indonesia. Lahan pertanian adalah faktor utama tumbuh kembangnya generasi mendatang.

“Undang-undang ini untuk melindungi lahan pertanian dari derasnya arus degradasi. Ketentuan yang dibangun dimaksudkan agar bidang-bidang lahan tertentu hanya boleh digunakan untuk aktivitas pertanian pangan yang sesuai peruntukan,” tegas Mentan.

Gloria Merry Karolina Ginting, Kasubdit Perluasan dan Perlindungan Lahan, Ditjen PSP Kementerian Pertanian memberi contoh, ditengah derasnya ancaman alih fungsi lahan, Kabupaten Temanggung adalah salah satu contoh yang berhasil menerapkan perlindungan Lahan Pertanian dan Pangan Berkelanjutan (LP2B). Di sana, ada sekitar 25 ribu hektare yang sampai saat ini masih dipertahankan.

“Kami sangat mendukung penerapan LP2B di Kabupaten Temanggung karena secara regulasi, UU ini sudah ditindaklanjuti dengan PP yang mengacu pada lembaga BKPTRD (Badan Koordinasi Pengelolaan Tata Ruang Daerah),” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung, Masrik Amin Zuhdi beberapa waktu lalu.

Masrik mengatakan, pihaknya juga menguatkan peraturan dengan menyusun peraturan daerah yang berlangsung di tahun 2012. Dalam perpu ini, kata Masril, lahan pertanian di Temanggung terbebas dari alih fungsi lahan.

“Temanggung sudah menyiapkan susunan ini sejak 2012 agar lahan pertanian di Temanggung terbebas dari alih fungsi lahan,” katanya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Sumberhasil Temanggung, Asrofi mengaku senang karena seluruh anggota menyatakan sepakat dalam penerapan LP2B ini. Kesepakan ini menjadi kado istimewa bagi petani setempat karena Temanggung adalah wilayah hijau pertanian.

“Terutama untuk lokasi paling subur karena yang paling diuntungkan di kelompok kami adalah sumber hasil. Pada akhirnya kami menerima kado karena seluruh anggota Poktan berkomitmen mempertahankan lahan yang 25 hektar ini. Apapun yang terjadi lahan di Temanggung tetap tidak bisa beralih fungsi,” tukasnya.

Recent Posts

INTANI – IMP168 Kerjasama gandeng Forum Bumdes untuk Swasembada Pangan Berkelanjutan

MONITOR, Yogyakarta - Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan (INTANI) menjalin kerjasama (MoU) dengan PT Indoraya…

2 jam yang lalu

Hutama Karya Siap Serap SDM Unggul Melalui Program Rekrutmen Bersama BUMN 2025

MONITOR, Jakarta - PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) membuka pintu bagi generasi muda untuk…

4 jam yang lalu

Dirjen PHU Ingatkan Petugas Haji Agar Hilangkan Ego Sektoral saat Bertugas

MONITOR, Jakarta - Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (2014-2017) Abdul Djamil mengingatkan seluruh petugas haji…

6 jam yang lalu

Kemenperin Bersama Industri TPT Menghadapi Tantangan Global

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus berupaya membangkitkan kembali kinerja industri tekstil dan produk tekstil…

12 jam yang lalu

Kemenag Perpanjang Pelunasan Biaya Haji Reguler Hingga 25 April 2025

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama memperpanjang Tahap II pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) Reguler…

14 jam yang lalu

Panglima TNI: Revisi UU TNI Berdasarkan Prinsip Demokrasi dan Supremasi Sipil

MONITOR, Jakarta - Dinamika lingkungan strategis menuntut TNI untuk selalu beradaptasi dan semakin profesional dalam…

16 jam yang lalu