MEGAPOLITAN

Buka Posko Banjir, PMII Jakarta Selatan: Kami Tidak Punya Gubernur

MONITOR, Jakarta – Hujan deras mengguyur Jakarta pada hari pertama Tahun 2020 menyebabkan banjir di banyak titik, salah satunya di wilayah Jakarta Selatan, dari data yang dikeluarkan oleh BPBD DKI Jakarta tercatat ada 10 Kecamatan titik banjir, 28 Kelurahan titik banjir dan 48 jumlah lokasi pengungsian di Jakarta Selatan.

Luasnya dampak banjir yang menerjang Jakarta membuat banyak pihak kini fokus pada evakuasi dan penanganan korban termasuk membantu kebutuhan. Salah satunya yang dilakukan oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jakarta Selatan dengan membangun posko banjir.

Adapun Posko Peduli Korban Banjir PMII Jakarta Selatan sendiri beralamat di Jln kramat 2 RT. 11 RW. 01 No. 30 Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

“Di Jakarta Selatan sendiri jumlah keseluruhan korban banjir berjumlah 5.305 pengungsi dari data yang dikeluarkan BPBD DKI, untuk itu kami menghimbau kepada saudara-saudara sekalian untuk membantu korban banjir yang sangat membutuhkan makanan, pakaian layak pakai, selimut dan air bersih,” kata Ketua PMII Jakarta Selatan, Cokky Guntara di Jakarta. Kamis (2/1/2020).

Pada kesempatan tersebut, Cokky mengkritik peenyataan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang menyatakan banjir karena curah hujan yang tinggi. Menurut dia, terjadinya banjir justru karena ada kesalahan tata kelola wilayah oleh Pemprov DKI Jakarta.

“Banjir sendiri bukan soal tingginya intensitas hujan dan air kiriman dari Selatan Jakarta tetapi ada kesalahan tata kelola yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta yang dipimpin oleh anis baswedan jika tata kelola ini dapat dimaksimalkan maka dampak banjir itu sendiri dapat diminimalisir atau bahkan tidak terjadi banjir,” ujarnya.

“Permasalahan Jakarta yg paling menjadi sorotan adalah macet dan banjir, jika kedua hal ini tidak bisa diselesaikan, sama saja kami tidak punya Gubernur. Karena keberadaan Anis Baswedan sebagai gubernur tidak dapat dirasakan oleh masyarakat. Seperti halnya banjir yg terjadi hari ini,” tegasnya.

Cokky menambahkan kalau tidak bisa mengatasi dua permasalahan diatas, Anies sebaiknya mundur saja dari jabatan gubernur. “Kita merasa tidak punya gubernur karena masalah yang krusial tidak bisa ditangani dengan baik. Alhasil, bahagia warganya hanya menjadi mitos, karena kenyataannya ribuan warga menderita sebab ketidakbecusan anis dalam mengelola Jakarta,” pungkasnya.

Recent Posts

Industri Olahraga Berdaya Saing di Kancah Dunia Meningkat

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus memacu pengembangan industri alat olahraga dalam negeri karena sektor…

9 menit yang lalu

TNI Bagikan 15.000 Paket Sembako untuk Masyarakat di Monas

MONITOR, Jakarta - Suasana hangat menyelimuti Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (20/9/2025). Di tengah…

2 jam yang lalu

Menag: Ormas Sebagai Instrumen Penting Pemersatu Umat

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa organisasi masyarakat (ormas) Islam merupakan instrumen…

3 jam yang lalu

DPR Desak Pemerintah Hentikan PSN Kebun Tebu di Merauke yang Rampas Hak Masyarakat Adat

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI Andreas Hugo Pareira menegaskan bahwa proyek…

4 jam yang lalu

Kemenag Dorong Percepatan Ditjen Pesantren, Tertunda dan Diharapkan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) mendorong percepatan terbentuknya Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren. Direktur Jenderal…

8 jam yang lalu

DPW PPP Kalsel Gelar Rakorwil, 13 DPC Solid Dukung Agus Suparmanto

MONITOR, Banjarmasin - DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kalimantan Selatan menggelar Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil)…

9 jam yang lalu