PARLEMEN

Ketua MPR Ingatkan Pemerintah Untuk Tetap Prudent Kelola Perekonomian

MONITOR, Jakarta – Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi kinerja pemerintah yang berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi nasional 2019 pada kisaran 5 persen.

Kendati kondisi perekonomian global masih menghadapi ketidakpastiannya, Bamsoet mendorong pemerintah agar tetap menerapkan azas kehati-hatian (prudent) dalam pengelolaan ekonomi negara sepanjang tahun 2020.

“Patut untuk disyukuri karena pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2019 masih bisa diupayakan bertahan di kisaran 5 persen. Gambaran tentang indikator pertumbuhan ekonomi ini seharusnya menjadi faktor pembangkit optimisme masyarakat,” kata Bamsoet dalam keterangan tertulisnya, Minggu (29/12).

“Utamanya, karena level pertumbuhan itu bisa dicapai ketika perekonomian global masih dirundung masalah ketidakpastian,” tambahnya.

Ia berpandangan bahwa terjaganya kinerja perekonomian nasional yang positif tentunya berkat pengelolaan yang berlandaskan penuh kehati-hatian.

Politikus Golkar itu juga mengatakan, dinamika perekonomian global tahun 2020 praktis masih sama dengan 2019. Dari aspek pertumbuhan tetap kurang prospektif.

“Faktor penyebab ketidakpastiannya tetap sama, yakni berlanjutnya perang dagang Amerika Serikat (AS) versus Tiongkok, plus faktor rumitnya pemisahan Inggris dari perekonomian atau pasar tunggal UE (Uni Eropa) alias Brexit,” ujarnya.

Bahkan, imbuhnya, ada potensi terjadinya eskalasi ketidakpastian oleh faktor AS. Pertama, kisruh mengenai keberlanjutan proses pemakzulan Presiden Donald Trump.

Kedua, faktor pemilihan Presiden AS pada November 2020. Dunia pada umumnya, dan sektor bisnis pada khususnya, akan menunggu sosok presiden terpilih negeri Paman Sam tersebut.

“Karena faktor-faktor ketidakpastian global itu, menjadi sangat layak untuk merekomendasikan kepada pemerintah agar tetap bermain aman sepanjang tahun 2020, yakni kebijakan pengelolaan perekonomian yang realistis dan penuh kehati-hatian,” ucapnya.

“Bukankah dengan semangat pengelolaan yang berhati-hati sepanjang 2019 Indonesia masih mampu mencatat pertumbuhan 5,02 persen. Realistis dalam arti tetap berpijak pada sumber kekuatan pertumbuhan, yakni konsumsi domestik dan investasi,” pungkas mantan ketua DPR RI itu.

Recent Posts

Kemenag dan BAZNAS Kerja Sama dalam Program MADADA dan BMM

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menandatangani Perjanjian Kerja…

12 menit yang lalu

Kemenperin: Deregulasi Perizinan Beri Ruang Pelaku Industri Agar Tetap Kompetitif

MONITOR, Jakarta - Pemerintah berkomitmen untuk terus menjaga daya saing dan keberlanjutan pertumbuhan sektor industri…

1 jam yang lalu

Puan Ungkap DPR Tunggu Surpres Soal Posisi Dubes yang Kosong, Harap Diisi Tokoh yang Pahami Geopolitik

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan DPR masih menunggu surat dari Presiden…

3 jam yang lalu

PPIH Arab Saudi Terus Cari Tiga Jemaah Haji Indonesia yang Hilang

MONITOR, Jakarta - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus melakukan pencarian terhadap tiga…

3 jam yang lalu

Presiden RI Didampingi Kepala BP Haji Tiba di Saudi, Bahas Haji dan Kerjasama Strategis

MONITOR, Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, tiba di Jeddah, Arab Saudi, pada Rabu…

5 jam yang lalu

Puan Sebut DPR Akan Cermati Dulu Putusan MK Soal Pemisahan Pemilu

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan DPR belum mengambil sikap terkait putusan…

12 jam yang lalu