MONITOR, Jakarta – Sebagai upaya mengendalikan potensi fluktuasi harga pangan di wilayah Jabodetabek khususnya DKI Jakarta jelang Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru), Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian mengadakan Gelar Pangan Murah (GPM) di 10 titik di DKI Jakarta, Senin (23/12/2019).
Sepuluh titik tersebut dipilih berdasarkan hasil pantauan wilayah pasar DKI Jakarta yang beberapa komoditas pangan tercatat memiliki kencerungan kenaikan dalam beberapa hari terakhir.
Kesepuluh lokasi tersebut yaitu: Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Amanah Jakarta Utara; RPTRA Melati Jakarta Pusat; RPTRA Budi Mulia Jakarta Utara; Rusunawa Angke Tambora Jakarta Barat; Rusunawa Daan Mogot Jakarta Barat; Kelurahan Gandaria Selatan Jakarta Selatan; Kelurahan Tengah Jakarta Timur; Kelurahan Penggilingan Jakarta Timur; Kelurahan Johar Baru Jakarta Pusat; dan Kecamatan Tebet Jakarta Selatan.
“Jelang Nataru memang biasanya ada sedikit kenaikan permintaan bahan pangan di masyarakat yang dapat memengaruhi harga di level konsumen,” ungkap Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan BKP, Risfaheri, ketika dimintai keterangan di tempat terpisah.
“Namun kondisi tersebut tidak perlu dirisaukan oleh masyarakat mengingat ketersediaan pangan secara umum aman dan tersedia terutama di wilayah Jabodetabek,” sambung Risfaheri.
GPM yang dilakukan BKP ini disambut baik oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian DKI Jakarta, Darjamuni.
“Pada prinsipnya dengan gelar pangan murah yang dilakukan ini tidak mematikan usaha pedagang yang ada namun menyeimbangkan struktur pasar agar stabilitas harga pangan tetap terjaga,” ujarnya.
Kepala Bidang Distribusi Pangan BKP, Inti Pertiwi yang ditemui di salah satu lokasi GPM menjamin harga pangan di GPM sangat terjangkau.
“Harga yang kami jual di GPM ini kami jamin pasti di bawah harga pasar, karena kami gandeng berbagai produsen pangan mulai dari gabungan kelompok tani dan distributor pangan,” tutur Inti.
Dalam GPM kali ini, beberapa komoditas pangan dengan harga di bawah harga pasar seperti beras dijual Rp 8.800/kg; bawang merah Rp 32.000/kg; bawang putih Rp 22.000/kg; cabai merah keriting Rp 30.000/kg; cabai rawit merah Rp 32.000/kg; daging ayam Rp 30.000/kg; daging sapi Rp 75.000/kg; telur ayam Rp 23.000/kg; gula pasir Rp 12.000/kg; dan minyak goreng Rp 10.000/liter.
Inti menegaskan akan terus melakukan pengamanan stabilitas harga pangan.
“Kami akan berupaya melakukan GPM hingga sampai awal tahun baru di beberapa lokasi sebagai bentuk aksi pemerintah turun langsung mengendalikan harga pangan. Untuk itu, kami juga pastikan terus bersinergi dengan berbagai elemen mulai dari Pemprov DKI Jakarta, Food Station Tjipinang, Bulog, dan para pelaku usaha distributor pangan agar bekerjasama menyediakan pangan dan mengendalikan harga pangan,” pungkas Inti.
MONITOR, Bekasi - PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) menggelar kegiatan Doa Bersama dan Santunan Anak…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meyakinkan otoritas Amerika Serikat terkait mutu dan…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI Ahmad Irawan menyoroti kasus penangkapan Gubernur Bengkulu…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani berharap peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2024…
MONITOR, Jakarta - Koperasi sebagai tonggak pemberdayaan masyarakat, telah membuktikan bahwa ekonomi yang kuat dapat…
MONITOR, Banten - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengaku kaget…