Kemendes PDTT

Abdul Halim Ingatkan Sektor Usaha BUMDes Tak Boleh Asal-asalan

MONITOR, Jakarta – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar mengatakan, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) harus selektif dalam memilih sektor usaha. Menurutnya, sektor usaha yang dipilih BUMDes harus melewati kajian sesuai kebutuhan dan potensi yang dimiliki desa.

“Kita ingin ada percepatan di BUMDes,” ujarnya saat menerima kunjungan dari rombongan anggota DPRD Provinsi Jawa Timur di Kantor Kemendes PDTT, Jakarta, Jumat (20/12).

Jawa Timur sendiri memiliki sejumlah BUMDes yang telah menjadi percontohan, seperti BUMDes di Desa Pujon Kidul yang bergerak di sektor wisata. Meski demikian, masih terdapat beberapa desa yang belum mengembangkan BUMDes-nya dengan baik.

“Misalnya yang terjadi di Batu, ada APBDes (Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa) di dalam nomenklatur pembangunan desa kisaran angkanya Rp300 juta untuk BUMDes, tapi pada akhirnya BUMDes-nya bingung mau bangun apa. Ini di Jawa Timur, lalu kemudian bagaimana yang jauh di Kalimantan, Sulawesi, NTT, daerah perbatasan tentu jauh lebih rumit,” ujarnya.

Terkait hal tersebut, ia mengatakan tengah merancang pertemuan dengan sejumlah perguruan tinggi untuk menginput masukan-masukan dan memperkuat sinergitas terkait percepatan pengembangan BUMDes. Selanjutnya ia juga akan fokus memperkuat peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

“Saya ingin mendapat masukan dan tentu sinergitas untuk percepatan pembangunan,” ujarnya.

Di sisi lain, Halim juga mengungkapkan tekadnya untuk menciptakan desa surga. Menurutnya, desa surga akan memberikan kenyamanan, kedamaian, dan ketentraman bagi masyarakat desa. Di dalam desa surga, semua konsep dasar kebijakan dilaksanakan semata-mata hanya untuk warga.

“Cita-cita saya ke depan bukan hanya bagaimana untuk memperbanyak desa mandiri sesuai dengan Indeks Desa Membangun (IDM), tapi kita juga ingin punya desa yang disebut desa surga,” terangnya.

Recent Posts

Usul Revisi UU Sistem Perbukuan Masuk Prolegnas 2025, DPR Dorong PPN Buku Dihapuskan

MONITOR, Jakarta - Ketua Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya menerima naskah akademik sekaligus draf…

1 jam yang lalu

DPR Minta Rencana TNI Melaporkan Ferry Irwandi Tak Perlu Dilanjutkan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah menilai rencana Tentara Nasional Indonesia (TNI)…

3 jam yang lalu

Puan Minta Pemerintah Gerak Cepat Penuhi Kebutuhan Warga Terdampak Banjir Bali

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan duka mendalam atas jatuhnya korban jiwa…

4 jam yang lalu

Perluas Pembiayaan UMKM Perumahan, Kementerian UMKM Gelar BISLAF

MONITOR, Bogor - Kementerian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) melalui Program Bisnis Layak Funding…

5 jam yang lalu

Banjir Bandang Terjang Bali, DPR Ingatkan Perlindungan Psikososial Warga Terdampak

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI, Maman Imanulhaq menyampaikan duka mendalam atas jatuhnya…

6 jam yang lalu

18.520 Guru Madrasah Mapel Agama Lapor Diri PPG Angkatan III, Masih Ada Kuota

MONITOR, Jakarta - Sebanyak 18.520 guru madrasah mata pelajaran agama melapor diri untuk mengikuti Pendidikan…

7 jam yang lalu